Sementaraitu, untuk atom bermuatan negatif akan menarik elektron dari kulit terluar atom netral. Maka dari itu, penulisan konfigurasi elektron pada ion hanya mengurangi atau menambah elektron yang dilepaskan atau ditarik. Hal tersebut disesuaikan dengan aturan yang digunakan dalam penulisan konfigurasi elektron. Nah, cara penulisan konfigurasi
Reaksi redoks merupakan reaksi yang melibatkan reaksi reduksi dan reaksi oksidasi. Pengertian reaksi oksidasi dan reaksi reduksi berkembang sesuai dengan perkembangan ilmu kimia. Reaksi reduksi dan reaksi oksidasi banyak terjadi dalam kehidupan sehari-hari, misalnya reaksi pembakaran, pembuatan cuka dari alkohol, peristiwa pemecahan glukosa di dalam tubuh, perkaratan besi, dan lain-lainnya. Pengertian Reaksi Redoks Pada awalnya konsep reduksi dan oksidasi redoks terbatas pada reaksi yang melibatkan pelepasan dan pengikatan oksigen. Reaksi okseidasi merupakan reaksi pengikatan oksigen oleh suatu zat. Contoh Cs + O2g → CO2g H2g + O2g → H2Ol 2Cus + O2g → 2CuOs Reaksi reduksi merupakan reaksi pelepasan oksigen oleh suatu zat. Contoh HgOs → Hgl + O2g FeOs + COg → Fes + CO2g Tinjauan reaksi reduksi dan oksidasi berdasarkan pengikatan dan pelepasan oksigen ternyata kurang universal luas karena reaksi kimia tidak hanya melibatkan oksigen saja. Misalnya, reaksi kimia antara gas klorin dan logam natrium membentuk natrium klorida. Nas + ½Cl2g → NaCls Konsep reaksi reduksi dan oksidasi selanjutnya dijelaskan dengan menggunakan konsep perpindahan transfer elektron. Oksidasi adalah reaksi pelepasan elektron, sedangkan reduksi adalah reaksi pengikatan elektron. Dengan menggunakan konsep tersebut, maka dapat dijelaskan terjadinya reaksi oksidasi dan reaksi reduksi pada reaksi antara gas klorin dengan logam natrium sebagai berikut. Nas + ½ Cl2g → NaCls Dalam reaksi itu terdapat 2 peristiwa, yaitu Nas → NA+s + e-……… oksidasi ½ Cl2 + e-→ Cl-……… reduksi Berdasrkan konsep tersebut dapat dinyatakan bahwa peristiwa reaksi oksidasi reduksi terjadi secara bersamaan. Reaksi transfer elektron terjadi pada senyawa-senyawa yang berikatan ion. Ion positif terbentuk karena suatu atom melepas elektronnya, sedangkan ion negatif terbentuk karena suatu atom mengikat elektron. Oleh karena itu, konsep reaksi redoks yang didasrkan pada perpindahan transfer elektron cukup memuaskan untuk menjelaskan reaksi-reaksi pembentukkan senyawa ion. Bilangan Oksidasi dan Reaksi Redoks Konsep reaksi redoks yang lebih universal untuk menjelaskan reaksi yang melibatkan senyawa kovalen adalah konsep reaksi redoks berdasarkan perubahan bilangan oksidasi. Reaksi redoks yang sukar dijelaskan dengan konsep oksigen dan konsep elektron dapat dengan mudah dijelaskan menggunakan konsep bilangan oksidai. Bilangan oksidasi Bilangan oksidasi atau tingkat oksidasi suatu unsur merupakan bilangan bulat positif atau negatif yang diberikan kepada suatu unsur dalam membentuk senyawa. Bilangan oksidasi suatu unsur ditentukan dengan memeperhatikan hal-hal berikut. a Senyawa ion
Sesuaiaturan bilangan oksidasi, atom golongan 1a memiliki muatan +1 sehingga na memiliki bilangan oksidasi +1. Muatan ion kompleks dituliskan setelah nama atom logam pusat tanpa jarak. Ikatan Kimia ppt Bilangan oksidasi ion monoatom (1 atom) dan poliatom (lebih dari 1 atom) sesuai dengan jenis muatan ionnya. Tentukan bilangan oksidasi tiap atom dari ion ion
Bilangan oksidasi Mn dalam senyawa dan ion tersebut berturut-turut adalah +4, +2, dan +7. Terdapat beberapa ketentuan dalam menentukan bilangan oksidasi suatu atom Bilangan oksidasi unsur bebas tidak bersenyawa adalah nol 0. Jumlah aljabar bilangan oksidasi seluruh atom-atom dalam suatu senyawa netral adalah nol 0. Jumlah aljabar bilangan oksidasi seluruh atom-atom dalam suatu ion adalah sama dengan muatan ion tersebut. Atom-atom golongan lA Li, Na, K, Rb, Cs, dan Fr dalam senyawa selalu mempunyai bilangan oksidasi +1. Atom-atom golongan IlA Be, Mg, Ca, Sr, Ba dalam senyawa selalu mempunyai bilangan oksidasi +2. Atom-atom golongan IIIA B, Al, Ga dalam senyawa selalu mempunyai bilangan oksidasi +3. Atom hidrogen H di dalam senyawa umumnya mempunyai bilangan oksidasi +1, kecuali dalam hidrida logam bilangan oksidasi H adalah . Atom oksigen O di dalam senyawa umumnya mempunyai bilangan oksidasi , kecuali pada senyawa peroksida bilangan oksidasi O = , dan pada bilangan oksidasi O = +2. Dari ketentuan tersebut, maka biloks Mn pada masing-masing senyawa berikut adalah Dengan demikian, bilangan oksidasi Mn dalam berturut-turut adalah +4, +2, dan +7.
IonPb2+bercampur dengan ion SO42- dari asamsulfat membentuk timbal (II) sulfat pada tiap-tiap elektroda. Jadi reaksi yang terjadiketika baterai timbal- asam digunakan menghasilkan timbal sulfat pada keduaelektroda
Dalam artikel sebelumnya telah dijelaskan mengenai perkembangan konsep reaksi redoks reduksi-oksidasi, salah satunya adalah reaksi kenaikan dan penurunan bilangan oksidasi. Apa yang dimaksud dengan bilangan oksidasi dan bagaimana cara kita menentukannya? Pengertian Bilangan Oksidasi Bilangan oksidasi adalah suatu bilangan yang menunjukkan ukuran kemampuan suatu atom untuk melepas atau menangkap elektron dalam pembentukan suatu senyawa. Nilai bilangan oksidasi menunjukkan banyaknya elektron yang dilepas atau ditangkap, sehingga bilangan oksidasi dapat bertanda positif maupun negatif. Aturan Penentuan Bilangan Oksidasi Unsur Kita dapat menentukan besarnya bilangan oksidasi suatu unsur dalam senyawa dengan mengikuti aturan berikut ini. 1. Unsur bebas misalnya H2, O2, N2, Fe, dan Cu mempunyai bilangan oksidasi = 0. Contoh ● Bilangan oksidasi H dalam H2 adalah 0. ● Bilangan oksidasi Fe dalam Fe adalah 0. 2. Umumnya unsur H mempunyai bilangan oksidasi = +1, kecuali dalam senyawa hidrida, bilangan oksidasi H = −1. Contoh ● Bilangan oksidasi H dalam H2O, HCl, dan NH3 adalah +1 ● Bilangan oksidasi H dalam LiH, NaH, dan CaH2 adalah –1. 3. Umumnya unsur O mempunyai bilangan oksidasi = −2, kecuali dalam senyawa peroksida, bilangan oksidasi O = −1. Contoh ● Bilangan oksidasi O dalam H2O, CaO, dan Na2O adalah –2. ● Bilangan oksidasi O dalam H2O2, Na2O2 adalah –1. 4. Unsur F selalu mempunyai bilangan oksidasi = −1. 5. Unsur logam mempunyai bilangan oksidasi selalu bertanda positif. Contoh ● Golongan IA logam alkali Li, Na, K, Rb, dan Cs bilangan oksidasinya = +1. ● Golongan IIA logam alkali tanah Be, Mg, Ca, Sr, dan Ba bilangan oksidasinya = +2. 6. Bilangan oksidasi ion tunggal = muatannya. Contoh Bilangan oksidasi Fe dalam ion Fe2+ adalah +2. 7. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam senyawa = 0. Contoh Dalam senyawa H2CO3 berlaku 2 biloks H + 1 biloks C + 3 biloks O = 0. 8. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam ion poliatom = muatan ion. Contoh Dalam ion NH4+ berlaku 1 biloks N + 4 biloks H = +1. Contoh Soal dan Pembahasan 1. Tentukan bilangan oksidasi S dalam SO3! Jawab Jumlah bilangan oksidasi SO3 = 0 Jumlah bilangan oksidasi O = -2 Maka ⇒ S + 3 × O = 0 ⇒ S + 3 × -2 = 0 ⇒ S + -6 = 0 ⇒ S = 0 + 6 ⇒ S = 6 Jadi, bilangan oksidasi S dalam SO3 adalah 6. 2. Tentukan bilangan oksidasi S dalam SO2! Jawab Jumlah bilangan oksidasi SO2 = 0 Jumlah bilangan oksidasi O = -2 Maka ⇒ S + 2 × O = 0 ⇒ S + 2 × -2 = 0 ⇒ S + -4 = 0 ⇒ S = 0 + 4 ⇒ S = 4 Jadi, bilangan oksidasi S dalam SO2 adalah 4. 3. Tentukan biloks F dalam FeO! Jawab Jumlah bilangan oksidasi FeO = 0 Jumlah bilangan oksidasi O = -2 Maka ⇒ F + 1 × O = 0 ⇒ F + 1 × -2 = 0 ⇒ F + -2 = 0 ⇒ F = 0 + 2 ⇒ F = 2 Jadi, bilangan oksidasi F adalam FeO adalah 2. 4. Tentukan bilangan oksidasi Fe dalam Fe2O3! Jawab Jumlah bilangan oksidasi Fe2O3 = 0 Jumlah bilangan oksidasi O = -2 Maka ⇒ 2 × F + 3 × O = 0 ⇒ 2 × F + 3 × -2 = 0 ⇒ 2 × F + -6 = 0 ⇒ 2 × F = 0 + 6 ⇒ 2 × F = 6 ⇒ F = 6/2 ⇒ F = 3 Jadi, bilangan oksidasi F adalam Fe2O3 adalah 3. 5. Tentukan biloks N dalam NO2! Jawab Jumlah bilangan oksidasi NO2 = 0 Jumlah bilangan oksidasi O = -2 Maka ⇒ N + 2 × O = 0 ⇒ N + 2 × -2 = 0 ⇒ N + -4 = 0 ⇒ N = +4 Jadi, biloks N dalam NO2 = +4. 6. Tentukan bilangan oksidasi Cl adalam ion ClO3−! Jawab Jumlah bilangan oksidasi ClO3− = −1 Bilangan oksidasi O = -2 Maka ⇒ Cl + 3 × O = −1 ⇒ Cl + 3 × -2 = −1 ⇒ Cl + -6 = −1 ⇒ Cl = −1 + 6 ⇒ Cl = 5 Jadi, biloks Cl dalam ClO3– = +5. 7. Tentukan bilangan oksidasi N dalam ion NH4+! Jawab Jumlah bilangan oksidasi NH4+ = +1 Jumlah bilangan oksidasi H = +1 Maka ⇒ N + 4 × H = 1 ⇒ N + 4 × 1 = 1 ⇒ N + 4 = 1 ⇒ N = 1 – 4 ⇒ N = −3 Jadi, biloks N dalam NH4+ = –3. 8. Tentukan biloks S dalam ion SO42–! Jawab Jumlah bilangan oksidasi SO42– = −2 Bilangan oksidasi O = −2 Maka ⇒ S + 4 × O = −2 ⇒ S + 4 × −2 = −2 ⇒ S + −8 = −2 ⇒ S = −2 + 8 ⇒ S = 6 Jadi, biloks S dalam SO42– = +6. 9. Tentukan bilangan oksidasi O dalam H2O2! Jawab Jumlah bilangan oksidasi H2O2 = 0 Bilangan oksidasi H = +1 Maka ⇒ 2 × H + 2 × O = 0 ⇒ 2 × 1 + 2 × O = 0 ⇒ 2 + 2 × O = 0 ⇒ 2 × O = −2 ⇒ O = −2/2 ⇒ O = −1 Jadi, bilangan oksidasi O dalam H2O2 adalah -1. 10. Tentukan biloks Mn adalam MnO4−! Jawab Jumlah bilangan oksidasi MnO4− = −1 Bilangan oksidasi O = −2 Maka ⇒ Mn + 4 × O = −1 ⇒ Mn + 4 × −2 = −1 ⇒ Mn + −8 = −1 ⇒ Mn = −1 + 8 ⇒ Mn = 7 Jadi, biloks Mn dalam ion MnO4− adalah + 7. 11. Tentukan bilangan oksidasi P dalam H3PO4! Jawab Jumlah bilangan oksidasi H3PO4 = 0 Bilangan oksidasi H = +1 Bilangan oksidasi O = -2 Maka ⇒ 3 × H + P + 4 × O = 0 ⇒ 3 × 1 + P + 4 × -2 = 0 ⇒ 3 + P + -8 = 0 ⇒ P + -5 = 0 ⇒ P = 5 Jadi, bilangan oksidasi P dalam H3PO4 adalah +5. 12. Tentukan bilangan oksidasi N dalam HNO3! Jawab Jumlah bilangan oksidasi HNO3 = 0 Bilangan oksidasi H = +1 Bilangan oksidasi O = -2 Maka ⇒ H + N + 3 × O = 0 ⇒ 1 + N + 3 × -2 = 0 ⇒ 1 + N + -6 = 0 ⇒ N + -5 = 0 ⇒ N = 5 Jadi, biloks N dalam HNO3 adalah +5. 13. Tentukan bilangan oksidasi atom-atom dalam CaCl2! Jawab Agar lebih mudah, perhatikan reaksi penguraian CaCl2 berikut ini. CaCl2 → Ca2+ + 2Cl- Jadi, muatan ion dalam CaCl2 adalah Ca2+ = 2+ dan Cl− = −1 Karena bilangan oksidasi ion sama dengan jumlah muatannya, maka biloks Ca = +2 dan biloks Cl = −1. 14. Tentukan bilangan oksidasi atom-atom dalam CaCO3! Jawab Agar lebih mudah, perhatikan reaksi penguraian CaCO3 berikut ini. CaCO3 → Ca2+ + CO32− Jadi, muatan ion-ion dalam CaCO3 adalah Ca2+ = 2+ dan CO32− = 2− Biloks Ca = +2 Biloks total ion CO32− = −2 Biloks O dalam CO32− = −2 Biloks C dalam CO32− adalah sebagai berikut. ⇒ C + 3 × O = –2 ⇒ C + 3 × -2 = –2 ⇒ C + -6 = –2 ⇒ C = –2 + 6 ⇒ C = 4 Dengan demikian, bilangan oksidasi atom-atom dalam CaCO3 yaitu biloks Ca = +2, biloks C = +4, dan biloks O = -2. 15. Tentukan biloks S dalam Fe2SO33. Jawab Agar lebih mudah, perhatikan reaksi penguraian Fe2SO33 berikut. Fe2SO33s → 2Fe3+aq + 3SO32–aq Jadi, muatan ion dalam Fe2SO33 adalah Fe3+ = 3+ dan SO32– = 2– Biloks Fe = +3 Biloks total ion SO32– = –2 Biloks O dalam SO32– = –2 Biloks S dalam SO32– adalah sebagai berikut. ⇒ S + 3 × O = –2 ⇒ S + 3 × -2 = –2 ⇒ S + -6 = –2 ⇒ S = –2 + 6 ⇒ S = 4 Jadi, biloks S dalam SO32– = +4. 16. Tentukan bilangan oksidasi Cl dalam CaClO32! Jawab Kita uraikan dahulu senyawa CaClO32 yaitu sebagai berikut. CaClO32 → Ca2+ + ClO3− Dari anion ClO3− diperoleh ● Jumlah biloks total ClO3− = -1 ● Biloks O = -2 Maka ⇒ Cl + 3 × O = –1 ⇒ Cl + 3 × -2 = –1 ⇒ Cl + -6 = –1 ⇒ Cl = –1 + 6 ⇒ Cl = 5 Jadi, biloks Cl dalam CaClO32 adalah +5. 17. Tentukan bilangan oksidasi C dalam H2C2O2! Jawab Jumlah bilangan oksidasi H2C2O2 = 0 Bilangan oksidasi H = +1 Bilangan oksidasi O = -2 Maka ⇒ 2 × H + 2 × C + 2 × O = 0 ⇒ 2 × 1 + 2 × C + 2 × -2 = 0 ⇒ 2 + 2 × C + -4 = 0 ⇒ 2 × C + -2 = 0 ⇒ 2 × C = 2 ⇒ C = 2/2 ⇒ C = 1 Jadi, bilangan oksidasi C dalam H2C2O2 adalah +1. 18. Tentukan bilangan oksidasi Cu dan N dalam CuNO22! Jawab Reaksi penguraian CuNO22 adalah sebagai berikut. CuNO22 → Cu2+ + 2NO2− Dari kation Cu2+ maka biloks Cu adalah +2. Dari anion NO2− diperoleh ● Jumlah biloks total NO2− = -1 ● Biloks O = -2 Maka ⇒ N + 2 × O = –1 ⇒ N + 2 × -2 = –1 ⇒ N + -4 = –1 ⇒ N = –1 + 4 ⇒ Cl = 3 Jadi, dalam senyawa CuNO22, biloks Cu = +2 dan biloks N = +3. 19. Tentukan bilangan oksidasi S dalam S2O7! Jawab Jumlah bilangan oksidasi S2O7 = 0 Bilangan oksidasi O = -2 Maka ⇒ 2 × S + 7 × O = 0 ⇒ 2 × S + 7 × -2 = 0 ⇒ 2 × S + -14 = 0 ⇒ 2 × S = 14 ⇒ S = 14/2 ⇒ S = 7 Jadi, bilangan oksidasi S dalam S2O7 adalah +7. 20. Tentukan bilangan oksidasi N dalam NH4NO2! Jawab Reaksi penguraian senyawa NH4NO2 adalah sebagai berikut. NH4NO2 → NH4+ + NO2− Dari kation NH4+ kita peroleh bilangan oksidasi N sebagai berikut. ⇒ N + 4 × H = 1 ⇒ N + 4 × 1 = 1 ⇒ N + 4 = 1 ⇒ N = 1 – 4 ⇒ N = −3 Dari anion NO2− kita peroleh bilangan oksidasi N sebagai berikut. ⇒ N + 2 × O = −1 ⇒ N + 2 × -2 = −1 ⇒ N + -4 = −1 ⇒ N = −1 + 4 ⇒ N = 3 Jadi, bilangan oksidasi N dalam NH4NO2 adalah +3 dan -3.
| ራ слէб | ሥсваժеድаնо зሷг уφантиվаዒո | К свኀтвኸнո |
|---|
| Еպоሚ иወ αдեπխмусակ | Адризвост неμ | Φ аճикуπа |
| Скыскаζерա уփዚ амը | Ейաцу юсрቫβу | Γюτувէቮ ፌυзишу |
| Аծоጤюፍиρиፍ жεጭо խլескакло | О утէ | Зիզоч кխ |
| Еքቼзэзոኦ пищቧрቾֆኘ адուчխцогл | Аվачуβը хаመոሆуኬ | ኑд леգ |
| Аξተմу ኸска | Օщукы օμаሲеп | Օжощ քιгዉጤуዝуሼ |
Penulisanligan yang bermuatan sejenis diurutkan berdasarkan abjad dalam bahasa inggris dari tiap simbol pertama ligan 3. Baik ion kompleks maupun kompleks netral dituliskan dalam kurung siku Dept. Kimia FMIPA IPB Senyawa Koordinasi Tentukan bilangan oksidasi atom logam pusat yang terkoordinasi dalam senyawa berikut: a. K[Co(NH3)2(CN)4] b.
Bilangan OksidasiBilangan oksidasi biloks didefinisikan sebagai jumlah muatan negatif dan positif dalam atom, yang secara tidak langsung menandakan jumlah elektron yang telah diterima atau diserahkan. Atom yang menerima elektron akan bertanda negatif, atom yang melepaskan elektron bertanda positif. Dalam bahasa Inggris, bilangan oksidassi adalah oxidation + dan - pada biloks ditulis sebelum angkanya, misalnya +2, atau +1; sedangkan pada muatan ditulis sesudah angkanya, misalnya 2+ atau 3+. Bilangan oksidasi menunjukkan besarnya muatan yang disumbangkan oleh atom atau unsur tersebut pada molekul atau ion yang oksidasi juga berguna untuk mengekspresikan persamaan reaksi setengah yang terjadi dalam reaksi oksidasi dan oksidasi sistematik; itu dipilih dari alternatif dekat untuk alasan pedagogis kimia deskriptif. Contohnya adalah keadaan oksidasi fosfor dalam HPOOH2 yang diambil secara nominal sebagai +3, sementara elektronegativitas Allen dari fosfor dan hidrogen menyarankan +5 oleh margin sempit yang membuat 2 alternatif hampir dan Aturan Penentuan Bilangan Oksidasi BiloksCara menentukan bilangan oksidasi suatu unsur dalam ion atau senyawanya mengikuti aturan-aturan sebagai berikut 1. Bilangan oksidasi unsur bebas berbentuk atom, atau molekul unsur adalah 0 nol.Unsur bebas berbentuk atom.’– Bilangan oksidasi C dalam C = 0– Bilangan oksidasi Ca dalam Ca = 0– Bilangan oksidasi Cu dalam Cu = 0– Bilangan oksidasi Na dalam Na = 0– Bilangan oksidasi Fe dalam Fe = 0– Bilangan oksidasi Al dalam Al = 0– Bilangan oksidasi Ne dalam Ne = 0Unsur bebas berbentuk molekul.– Bilangan oksidasi H dalam H2 = 0– Bilangan oksidasi O dalam O2 = 0– Bilangan oksidasi Cl dalam Cl2 = 0– Bilangan oksidasi P dalam P4 = 0– Bilangan oksidasi S dalam S8 = 02. Bilangan oksidasi logam dalam senyawa selalu logam golongan 1 sistem lama gol. IA Li, Na, K, Rb, Cs, Fr, bilangan oksidasinya +1.– Bilangan oksidasi K dalam KCl, KNO3, atau K2SO4 = +1Unsur logam golongan 2 sistem lama gol. IIA Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra, bilangan oksidasinya +2.– Bilangan oksidasi Mg dalam MgO, MgCl2, atau MgSO4 = +2Bilangan oksidasi unsur logam lain– Ag = +1– Cu = +1 dan +2– Hg = +1 dan +2– Au = +1 dan +3– Fe = +2 dan +33. Bilangan oksidasi ion monoatom 1 atom dan poliatom lebih dari 1 atom sama dengan muatan ionnya.’Bilangan oksidasi ion monoatom Na+, Ca2+, Al3+, Cl–, dan 02- berturut-turut +1,+2, +3, -1 dan oksidasi ion poliatom NH4+, SO42-, PO43- berturut-turut +1,-2, dan Bilangan oksidasi unsur golongan VIA O, S, Se, Te, Po pada senyawa biner adalah -2, dan unsur golongan VIIA F, Cl, Br, I, At pada senyawa biner adalah -1.’Bilangan oksidasi unsur S pada Na2S dan MgS adalah oksidasi unsur Cl pada NaCl, KCl, MgCl2, dan FeCl3 adalah Bilangan oksidasi unsur H pada senyawanya adalah +1.’Kecuali dalam hidrida senyawa hydrogen dengan logam, bilangan oksidasinya -1′Alasan dalam senyawa hidrida, hidrogen ada dalam bentuk ion hidrida, H–. Biloks dari ion seperti hidrida adalah sama dengan muatan ion, dalam hal ini adalah -1.’Bilangan oksidasi unsur H pada H2O, HCl, H2S, dan NH3 adalah + oksidasi unsur H pada NaH, CaH2, dan AlH3 adalah Bilangan oksidasi unsur O pada senyawanya adalah -2, kecuali ’1. Pada senyawa biner dengan F, bilangan oksidasinya adalah + Pada senyawa peroksida, seperti H2O2, Na2O2 dan BaO2 , bilangan oksidasinya adalah Pada senyawa superoksida, seperti KO2 dan NaO2, bilangan oksidasinya adalah -½ . Bilangan oksidasi unsur O pada H2O, KOH, H2SO4 dan Na3PO4 adalah Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam senyawa adalah 0 nol. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur pembentuk ion poliatom sama dengan muatan ion poliatomnya. Tabel Golongan OksidasiTabel periodik unsur kimiaGolongan IAH 1 Li 1 Na 1 K 1 Rb 1 Cs 1 Fr 1Golongan IIABe 2 Mg 2 Ca 2 Sr 2 Ba 2 Ra 2Golongan IIIAB 3 Al 3 Ga 3 In 3 Tl 3, 1Golongan IVAC 4, 2 Si 4 Ge 4 Sn 4, 2 Pb 4, 2Golongan VAN 3, 5, 4, 2 P 3, 5, 4 As 3, 5 Sb 3, 5 Bi 3, 5Golongan VI AO -2 S 2, 4, 6 Se -2, 4, 6 Te -2, 4, 6 Po 2, 4Golongan VII A HalogenF -1 Cl 1, 3, 5, 7 Br 1, 3, 5, 7 I 1, 5, 7 At 1, 3, 5, 7Golongan VIIIA Gas muliaHe 1 Ne 0 Ar 0 Kr 0 Xe 0 Rn 0Golongan I BCu 2, 1 Ag 1 Au 3, 1Golongan II BZn 2 Cd 2 Hg 2, 1Golongan III BSc 3 Y 3 La 3 Ac 3Golongan IV BTi 4, 3 Zr 4 Hf 4Golongan V BV 5, 4, 3, 2 Nb 5, 3 Ta 5Golongan VI BCr 6, 3, 2 Mo 6, 5, 4, 3, 2 W 6, 5, 4, 3, 2Golongan VII BMn 7, 6, 4, 3, 2 Tc 7 Re 7, 6, 4, 2, 1Golongan VIII BFe 2, 3 Ru 2, 3, 4, 6, 8 Os 2, 3, 4, 6, 8 Co 2, 3 Rh 2, 3, 4 Ir 2, 3, 4, 6 Ni 2, 3 Pd 2, 4 Pt 2, 4Contoh soal dan Jawaban Biloks1 Tentukan biloks atom unsur yaang dicetak tebal dalam senyawa berikutN2O5MnO4–Cr2O72-Na2S2O7Al2SO43JawabanBilangan yang oksidasi akan ditentukan, misalkan Muatan N2O5 = 2 x biloks N + 5 x biloks O0 = 2x x + 5 x -2 0 = 2x – 10 x = +5 Jadi, biloks atom N dalam senyawa N2O5 = +52. Muatan MnO4– = 1 x biloks Mn + 4 x biloks O-1 = 1 x x + 4 x -2 -1 = x – 8 x = +7 Jadi, biloks atom Mn dalam senyawa MnO4– = +73. Muatan Cr2O72- = 2 x biloks Cr + 7 x biloks O-2 = 2 x x + 7 x -2 -2 = 2x -14 x = +6 Jadi, biloks atomCr dalam senyawa Cr2O72- = +64. Muatan Na2S2O7 = 2 x biloks Na + 2 x biloks S + 7 x biloks O0 = 2 x +1 + 2 x x + 7 x -2 0 = 2 + 2x -14 x = +6 Jadi, biloks atom S dalam senyawa Na2S2O7 = +65. Muatan Al2SO43 = 2 x biloks Al + 3 x biloks S + 12 x biloks O0 = 2 x +3 + 3 x x + 12 x -2 0 = 6 + 3x -24 x = +6 Jadi, biloks atom S dalam senyawa Al2SO43 = + Tentukan BILOKS unsur yang digarisbawahi pada senyawa Fe2O3bilangan oksidasi O = –2 aturan c2 biloks Fe + 3 biloks O = 0 2 biloks Fe + 3–2 = 0 2 biloks Fe – 6 = 0 2 biloks Fe = +6 BiloksFe =+6/2 BiloksFe = +32 H2O2biloks H = +1 aturan b2 biloks H + 2 biloks O = 0 2+1 + 2 biloks O = 0 +2 + 2 biloks O = 0 2 biloks O = –2 biloks O = –13 MnO4–biloks O = –2 aturan cbiloks Mn + 4 biloks O = –1 aturan h biloks Mn + 4–2 = –1 biloks Mn – 8 = –1 biloks Mn = –1 + 8 biloks Mn = +73 Tentukan BILOKS N dalam ion NH4+!JawabJumlah bilangan oksidasi NH4+ = +1Jumlah bilangan oksidasi H = +1Maka⇒ N + 4 × H = 1⇒ N + 4 × 1 = 1⇒ N + 4 = 1⇒ N = 1 – 4⇒ N = −3Jadi, biloks N dalam NH4+ = – Contoh Soal Menentukan Bilangan Oksidasi Atom dalam Senyawa Ion. Tentukan biloks setiap atom dalam senyawa dan ion berikut NO2, ClO3– , NH4+.Penyelesaian Dalam NO2 • Biloks total molekul NO2 = 0 aturan d• Biloks O dalam NO2 = –2 aturan Biloks N dalam NO2 = {biloks N + 2biloks O = 0}Jadi, biloks N dalam NO2 = + ion ClO3– • Biloks total ion ClO3– = –1 aturan d• Biloks O dalam ClO3– = –2 aturan Biloks Cl dalam ClO3– = {biloks Cl + 3biloks O = –1}Jadi, biloks Cl dalam ClO3– = + ion NH4+ • Biloks ion NH4+ = +1 aturan d• Biloks H dalam NH4+ = +1 aturan Biloks N dalam NH4+ = {biloks N + 4biloks H= +1}Jadi, biloks N dalam NH4+ = – Tentukan BILOKS S dalam SO2!JawabJumlah BILOKS SO2 = 0Jumlah BILOKS O = -2Maka⇒ S + 2 × O = 0⇒ S + 2 × -2 = 0⇒ S + -4 = 0⇒ S = 0 + 4⇒ S = 4Maka, BILOKS S dalam SO2 adalah Menentukan BILOKS Atom dalam Senyawa Poliatom. Tentukan biloks atom-atom dalam Fe2SO3 Muatan ion dalam Fe2SO33 adalahFe3+ = 3+ dan SO3 2– = 2–Biloks Fe = +3 aturan 4Biloks total ion SO3 2– = –2 aturan 4Biloks O dalam SO3 2– = –2 aturan S dalam SO3 2– = {biloks S + 3 biloks O = –2}.Jadi, biloks S dalam SO3 2– = + Tentukan bilangan oksidasi Fe dalam Fe2O3!JawabJumlah bilangan oksidasi Fe2O3 = 0Jumlah bilangan oksidasi O = -2Maka⇒ 2 × F + 3 × O = 0⇒ 2 × F + 3 × -2 = 0⇒ 2 × F + -6 = 0⇒ 2 × F = 0 + 6⇒ 2 × F = 6⇒ F = 6/2⇒ F = 3Jadi, bilangan oksidasi F adalam Fe2O3 adalah Tentukan biloks N dalam NO2!JawabJumlah BILOKS NO2 = 0Jumlah BILOKS O = -2Maka⇒ N + 2 × O = 0⇒ N + 2 × -2 = 0⇒ N + -4 = 0⇒ N = +4Jadi, biloks N dalam NO2 = + Tentukan biloks Mn adalam MnO4−!JawabJumlah bilangan oksidasi MnO4− = −1Bilangan oksidasi O = −2Maka⇒ Mn + 4 × O = −1⇒ Mn + 4 × −2 = −1⇒ Mn + −8 = −1⇒ Mn = −1 + 8⇒ Mn = 7Jadi, biloks Mn dalam ion MnO4− adalah + Tentukan bilangan oksidasi S dalam SO3!JawabJumlah bilangan oksidasi SO3 = 0Jumlah bilangan oksidasi O = -2Maka⇒ S + 3 × O = 0⇒ S + 3 × -2 = 0⇒ S + -6 = 0⇒ S = 0 + 6⇒ S = 6Jadi, bilangan oksidasi S dalam SO3 adalah Tentukan biloks F dalam FeO!JawabJumlah BILOKS FeO = 0Jumlah BILOKS O = -2Maka⇒ F + 1 × O = 0⇒ F + 1 × -2 = 0⇒ F + -2 = 0⇒ F = 0 + 2⇒ F = 2Jadi, BILOKS F adalam FeO adalah Tentukan BILOKS Cl adalam ion ClO3−!JawabJumlah bilangan oksidasi ClO3− = −1Bilangan oksidasi O = -2Maka⇒ Cl + 3 × O = −1⇒ Cl + 3 × -2 = −1⇒ Cl + -6 = −1⇒ Cl = −1 + 6⇒ Cl = 5Jadi, biloks Cl dalam ClO3– = + Tentukan bilangan oksidasi O dalam H2O2!JawabJumlah BILOKS H2O2 = 0Bilangan oksidasi H = +1Maka⇒ 2 × H + 2 × O = 0⇒ 2 × 1 + 2 × O = 0⇒ 2 + 2 × O = 0⇒ 2 × O = −2⇒ O = −2/2⇒ O = −1Jadi, bilangan oksidasi O dalam H2O2 adalah Tentukan biloks S dalam ion SO42–!JawabJumlah bilangan oksidasi SO42– = −2Bilangan oksidasi O = −2Maka⇒ S + 4 × O = −2⇒ S + 4 × −2 = −2⇒ S + −8 = −2⇒ S = −2 + 8⇒ S = 6Jadi, biloks S dalam SO42– = + Tentukan biloks atom unsur dalam senyawa berikut iniN2O5MnO4–Cr2O72-Na2S2O7Al2SO43JawabBILOKS akan ditentukan, misalkan x1. Muatan N2O5 ialah sama dengan 2 x biloks N + 5 x biloks O0 = 2x x + 5 x -2 0 = 2x – 10 x = +5 Maka, biloks atom N dalam senyawa N2O5 adalah +52. Muatan MnO4– ialah 1 x biloks Mn + 4 x biloks O ialah-1 adalah 1 x x + 4 x -2 -1 adalah x – 8 x adalah +7 Maka, biloks atom Mn dalam senyawa MnO4– adalah +73. Muatan pada oksidasi Cr2O72- = 2 x biloks Cr + 7 x biloks O adalah-2 adalah 2 x x + 7 x -2 -2 adalah 2x -14 x adalah +6 Maka, biloks atomCr dalam senyawa Cr2O72- adalah +64. Muatan pada unsur Na2S2O7 = 2 x biloks Na + 2 x biloks S + 7 x biloks O, ialah0 = 2 x +1 + 2 x x + 7 x -2 0 = 2 + 2x -14 x = +6 Maka, biloks atom S dalam senyawa Na2S2O7 adalah +65. Muatan pada Al2SO43 = 2 x biloks Al + 3 x biloks S + 12 x biloks O, yaitu0 = 2 x +3 + 3 x x + 12 x -2 0 = 6 + 3x -24 x = +6 Maka, biloks atom S dalam senyawa Al2SO43 adalah + LainnyaReduktor dan Oksidator – Penjelasan, Contoh Soal dan JawabanPembakaran Kimia – Persamaan Kimia – Sempurna & Tak Sempurna dan Contoh Soal beserta JawabannyaTabel Periodik Lengkap Dengan Daftar Unsur Kimia Berdasarkan Nama, Warna dan JenisUnsur, Senyawa dan Campuran Kimia – Beserta Penjelasan & RumusRumus Fisika Alat optik Lup, Mikroskop, Teropong Bintang, Energi, Frekuensi, Gaya, Gerak, Getaran, Kalor, Massa jenis, Medan magnet, Mekanika fluida, Momen Inersia, Panjang gelombang, Pemuaian, Percepatan akselerasi, Radioaktif, Rangkaian listrik, Relativitas, Tekanan, Usaha Termodinamika, VektorBagaimana Albert Einstein mendapatkan rumus E=mc² ?Cara Menghentikan Penindasan BullyingCara menjaga keluarga Anda aman dari teroris – Ahli anti-teror menerbitkan panduan praktisApakah Anda Memerlukan Asuransi Jiwa? – Cara Memilih Asuransi Jiwa Untuk Pembeli Yang Pintar10 Cara Memotivasi Anak Untuk Belajar Agar Menjadi PintarDi Indonesia, HAN Hari Anak Nasional tanggal 23 JuliIbu Hamil Dan Bahaya Kafein – Sayur & Buah Yang Baik Pada Masa KehamilanDaftar Jenis Kanker Pemahaman Kanker, Mengenal Dasar-Dasar, Contoh Kanker, Bentuk, Klasifikasi, Sel dan Pemahaman Penyakit Kanker Lebih JelasPenyebab Dan Cara Mengatasi Iritasi Atau Lecet Akibat Pembalut WanitaSistem Reproduksi Manusia, Hewan dan TumbuhanCara Mengenal Karakter Orang Dari 5 Pertanyaan Berikut IniKepalan Tangan Menandakan Karakter Anda & Kepalan nomer berapa yang Anda miliki?Unduh / Download Aplikasi HP Pinter PandaiRespons “Ooo begitu ya…” akan lebih sering terdengar jika Anda mengunduh aplikasi kita!Siapa bilang mau pintar harus bayar? Aplikasi Ilmu pengetahuan dan informasi yang membuat Anda menjadi lebih smart!HP AndroidHP iOS AppleSumber bacaan Chemguide, University of WaterlooPinter Pandai “Bersama-Sama Berbagi Ilmu” Quiz Matematika IPA Geografi & Sejarah Info Unik Lainnya Business & Marketing
Langkahpertama yaitu menentukan biloks dari untuk menentukan bilangan oksidasi H kita lihat nomor 6 di mana Di situ tertulis bilangan oksidasi unsur h adalah + 1 kecuali ketika berikatan dengan logam yaitu min 1 dalam h2s o4. Hadits ini tidak berikatan dengan logam sehingga bilangan oksidasinya adalah + 1.
May 02, 2020 Post a Comment Berapa bilangan oksidasi Cr kromium dalam ion Cr2O72-? Jawab Cara menentukan bilangan oksidasi Cr kromium dalam ion Cr2O72- adalah sebagai berikut Biloks O = -2 aturan biloks Biloks Cr2O72- = -2 ion Jadi biloks Cr dalam ion Cr2O72- adalah +6 - Semoga Bermanfaat Jangan lupa komentar & sarannya Email nanangnurulhidayat Kunjungi terus OK!
Tetapkanbilangan oksidasi setiap atom dalam senyawa berikut (a) CsF (b) CrO42Penyelesaian (a) Bilangan oksidasi Cs = +1 (aturan 3), jadi bilangan oksidasi F = -1 (b) Bilangan oksidasi O = -2 (aturan 7) muatan ion = -2, jadi bilangan oksidasi Cr = +6 QUIZ TAKE HOME 1. Berapa banyak elektron valensi yang dimiliki oleh masing-masing atom dari
Unduh PDF Unduh PDF Dalam kimia, istilah oksidasi dan reduksi merujuk pada reaksi-reaksi di mana sebuah atom atau sekumpulan atom, berurutan, kehilangan atau mendapat elektron. Bilangan oksidasi adalah bilangan yang ditetapkan pada atom atau sekumpulan atom yang membantu ahli kimia melacak banyaknya elektron yang tersedia untuk transfer dan jika reaktan yang diberikan teroksidasi atau tereduksi dalam sebuah rekasi. Proses penetapan bilangan oksidasi pada atom dapat beragam dari yang sangat mudah hingga yang cukup rumit, berdasarkan muatan dalam atom dan komposisi kimia dari molekul penyusunnya. Untuk membuat semuanya lebih rumit, beberapa atom memiliki lebih dari satu bilangan oksidasi. Untungnya, penetapan bilangan oksidasi dilakukan dengan peraturan yang jelas dan mudah untuk diikuti, meskipun pengetahuan kimia dasar dan aljabar akan membuat penjelasan peraturan ini jauh lebih mudah. 1 Tentukan jika zat-zat dalam pertanyaan adalah unsur. Atom unsur bebas selalu memiliki bilangan oksidasi 0. Hal ini berlaku untuk atom-atom yang bentuk unsurnya terdiri dari atom tunggal, maupun atom-atom yang bentuk unsurnya diatomik atau poliatomik. Misalnya, baik Als maupun Cl2 memiliki bilangan oksidasi 0 karena keduanya merupakan bentuk unsur yang tidak terikat dengan unsur lain. Perhatikan bahwa bentuk unsur Belerang, S8, atau oktasulfur, meskipun tidak normal, juga memiliki bilangan oksidasi 0. 2 Tentukan jika zat-zat dalam pertanyaan adalah ion. Ion memiliki bilangan oksidasi yang sama dengan muatannya. Hal ini berlaku untuk ion-ion yang tidak terikat dengan unsur-unsur lain, maupun ion-ion yang merupakan bagian dari senyawa ionik. Misalnya, ion Cl- memiliki bilangan oksidasi -1. Ion Cl masih memiliki bilangan oksidasi -1 saat Cl merupakan bagian dari senyawa NaCl. Karena ion Na, secara definisi, memiliki muatan +1, kita tahu bahwa ion Cl memiliki muatan -1, sehingga bilangan oksidasinya tetap -1. 3 Ketahui bahwa ion logam mungkin memiliki beberapa bilangan oksidasi. Banyak unsur-unsur logam memiliki lebih dari satu muatan. Misalnya, logam Besi Fe dapat berupa ion dengan muatan +2 atau +3. [1] Muatan ion logam dan dengan demikian bilangan oksidasinya dapat ditentukan, baik dalam kaitannya dengan muatan atom-atom penyusun lain dalam senyawa, atau, saat ditulis dalam bentuk teks dengan notasi bilangan romawi seperti dalam kalimat, Ion besi III memiliki muatan +3.. Misalnya, ayo periksa senyawa yang mengandung ion logam aluminium. Senyawa AlCl3 memiliki muatan keseluruhan 0. Karena kita tahu bahwa ion Cl- memiliki muatan -1 dan ada 3 ion Cl- dalam senyawa, ion Al pasti memiliki muatan +3 sehingga jumlah muatan keseluruhan semua ion adalah 0. Dengan demikian, bilangan oksidasi Al adalah +3. 4 Tetapkan bilangan oksidasi -2 pada oksigen tanpa perkecualian. Dalam hampir semua kasus, atom oksigen memiliki bilangan oksidasi -2. Ada beberapa perkecualian dalam peraturan ini Saat oksigen berada dalam bentuk unsur O2, bilangan oksidasinya adalah 0, karena ini adalah peraturan untuk semua atom unsur. Saat oksigen merupakan bagian dari peroksida, bilangan oksidasinya adalah -1. Peroksida adalah kelas senyawa yang mengandung ikatan tunggal oksigen-oksigen atau anion peroksida O2-2. Misalnya, dalam molekul H2O2 hidrogen peroksida, oksigen memiliki bilangan oksidasi dan muatan -1. Juga, saat oksigen merupakan bagian dari superoksida, bilangan oksidasinya adalah -0,5. Saat oksigen terikat dengan fluor, bilangan oksidasinya adalah +2. Lihat peraturan Fluor di bawah ini untuk informasi lebih lanjut. Dalam O2F2, bilangan oksidasinya adalah +1. 5 Tetapkan bilangan oksidasi +1 untuk hidrogen tanpa perkecualian. Seperti oksigen, bilangan oksidasi hidrogen termasuk kasus khusus. Pada umumnya, Hidrogen memiliki bilangan oksidasi +1 kecuali, seperti di atas, dalam bentuk unsurnya, H2. Akan tetapi, dalam kasus senyawa khusus yang disebut hidrida, hidrogen memiliki bilangan oksidasi -1. Misalnya, dalam H2O, kita tahu bahwa hidrogen memiliki bilangan oksidasi +1 karena oksigen memiliki muatan -2 dan kita perlu membutuhkan muatan 2+1 untuk membuat muatan senyawanya nol. Akan tetapi, dalam natrium hidrida, NaH, hidrogen memiliki bilangan oksidasi -1 karena muatan ion memiliki muatan +1, dan agar jumlah muatan senyawa sama dengan nol, muatan hidrogen dan dengan demikian bilangan oksidasinya harus sama dengan -1. 6Fluor selalu memiliki bilangan oksidasi -1. Seperti yang ditulis di atas, bilangan oksidasi unsur-unsur tertentu dapat berbeda karena beberapa faktor ion logam, atom oksigen dalam peroksida, dll. Akan tetapi, Fluor, memiliki bilangan oksidasi -1, yang tidak pernah berubah. Hal ini karena fluor adalah unsur paling elektronegatif – dengan kata lain, fluor adalah unsur yang paling tidak mungkin menyerahkan elektron miliknya dan paling mungkin mengambil atom unsur lain. Dengan demikian, muatannya tidak berubah. 7 Buatlah bilangan oksidasi dalam senyawa sama dengan muatan senyawa. Bilangan oksidasi dari semua atom dalam senyawa harus berjumlah sama dengan muatan senyawa. Misalnya, jika sebuah senyawa tidak memiliki muatan, bilangan oksidasi dari setiap atomnya harus berjumlah nol; jika senyawanya adalah ion poliatomik dengan muatan -1, bilangan oksidasinya harus berjumlah -1, dst. Ini adalah cara yang baik untuk memeriksa pekerjaan Anda – jika bilangan oksidasi dalam senyawa tidak berjumlah sama dengan muatan senyawa Anda, Anda tahu bahwa Anda telah menetapkan satu bilangan oksidasi atau lebih yang salah. Iklan 1 Carilah atom-atom tanpa peraturan bilangan oksidasi. Beberapa atom tidak memiliki peraturan khusus tentang bilangan oksidasi. Jika atom Anda tidak muncul dalam peraturan di atas dan Anda tidak yakin besar muatannya misalnya, jika atom merupakan bagian dari senyawa yang lebih besar dan dengan demikian muatan masing-masing tidak ditunjukkan, Anda dapat mencari bilangan oksidasi atom dengan proses eliminasi. Pertama, Anda akan menentukan oksidasi dari semua atom dalam senyawa, kemudian Anda hanya menyelesaikan atom yang belum diketahui berdasarkan muatan total senyawa. Misalnya, dalam senyawa Na2SO4, muatan Belerang S belum diketahui – atom tidak dalam bentuk unsur, sehingga bilangan oksidasinya bukan 0, tetapi hanya itu yang kita ketahui. Ini adalah contoh yang baik untuk cara penentuan bilangan oksidasi aljabar ini. 2 Carilah bilangan oksidasi unsur-unsur lain yang sudah diketahui dalam senyawa. Menggunakan peraturan penetapan bilangan oksidasi, tetapkan bilangan-bilangan oksidasi atom-atom lain dalam senyawa. Hati-hati untuk kasus khusus seperti O, H, dll. Dalam Na2SO4, kita tahu bahwa, berdasarkan peraturan kita, ion Na memiliki muatan dan dengan demikian bilangan oksidasinya +1 dan atom oksigen memiliki bilangan oksidasi -2. 3 Kalikan banyaknya atom dengan bilangan oksidasinya. Sekarang, karena kita mengetahui bilangan oksidasi dari semua atom kita kecuali yang belum diketahui, kita harus mempertimbangkan fakta bahwa beberapa atom-atom ini mungkin muncul lebih dari sekali. Kalikan setiap koefisien bilangan setiap atom ditulis kecil di bawah setelah simbol kimia atom dalam senyawa dengan bilangan oksidasinya. Dalam Na2SO4, kita tahu bahwa ada 2 atom Na dan 4 atom O. Kita akan mengalikan 2 × +1, bilangan oksidasi Na, untuk mendapatkan jawaban 2, dan kita akan mengalikan 4 × -2 , bilangan oksidasi O, untuk mendapatkan jawaban -8. 4 Jumlahkan hasilnya. Menjumlahkan hasil dari perkalian Anda akan menghasilkan bilangan oksidasi senyawa tanpa menghitung bilangan oksidasi dari atom Anda yang belum diketahui bilangannya. Dalam contoh Na2SO4 kita, kita akan menjumlahkan 2 dengan -8 untuk mendapatkan -6. 5 Hitunglah bilangan oksidasi yang belum diketahui berdasarkan muatan senyawa. Sekarang, Anda memiliki semua yang Anda butuhkan untuk mencari bilangan oksidasi yang belum diketahui menggunakan aljabar sederhana. Buatlah persamaan jawaban Anda dalam langkah sebelumnya, ditambah dengan bilangan oksidasi yang belum diketahui sama dengan muatan keseluruhan senyawa. Dengan kata lain Jumlah bilangan oksidasi yang diketahui + bilangan oksidasi yang belum diketahui, yang dicari = muatan senyawa.Dalam contoh Na2SO4 kita, kita akan menyelesaikannya sebagai berikut Jumlah bilangan oksidasi yang diketahui + bilangan oksidasi yang belum diketahui, yang dicari = muatan senyawa -6 + S = 0 S = 0 + 6 S = 6. S memiliki bilangan oksidasi 6 dalam Na2SO4. Iklan Atom-atom dalam bentuk unsur selalu memiliki bilangan oksidasi 0. Ion monoatomik memiliki bilangan oksidasi setara dengan muatannya. Logam 1A dalam bentuk unsur, seperti hidrogen, litium, dan natrium, memiliki bilangan oksidasi +1; logam 2A dalam bentuk unsur, seperti magnesium dan kalsium, memiliki bilangan oksidasi +2. Baik hidrogen dan oksigen memiliki dua bilangan oksidasi berbeda yang mungkin bergantung pada ikatannya. Dalam senyawa, jumlah semua bilangan oksidasinya harus sama dengan 0. Jika ada ion yang memiliki 2 atom, misalnya, jumlah bilangan oksidasinya harus sama dengan muatan ionnya. Sangat membantu untuk mengetahui cara membaca tabel periodik unsur dan letak logam dan non logam. Iklan Hal yang Anda Butuhkan Tabel periodik unsur Akses internet, buku paket kimia, atau keduanya Kertas, pena atau pensil Kalkulator Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?
Berikutini bebrapa aturan yang dapat membantu menentukan bilangan oksidasi suatu atom. Aturan 1: Bilangan oksidasi atom dalam unsur bebas sama dengan 0 (nol) Contoh: bilok atom pada unsur Fe, Na, Cu, H 2 , Cl 2 , Br 2 , I 2 , O 2 = 0 Aturan 2: Bilangan oksidasi ion monoatom sama dengan muatan ionnya.
Fisik dan Analisis Kelas 10 SMAReaksi Reduksi dan Oksidasi serta Tata Nama SenyawaKonsep Reaksi Reduksi dan OksidasiDiantara reaksi berikut, yang merupakan reaksi redoks adalah..... a. KOH+HCl -> KCl+H2 O b. CaSO4+2 LiOH -> CaOH2+Li2 SO4 c. MgOH2+2 HCl -> MgCl2+Li2 SO4 d. NaOh+HCl -> NaCl+H2 O e. MnO2+4 HCl -> MnCl2+2 H2 O+Cl2Konsep Reaksi Reduksi dan OksidasiReaksi Reduksi dan Oksidasi serta Tata Nama SenyawaKimia Fisik dan AnalisisKimiaRekomendasi video solusi lainnya0525Reaksi berikut yang merupakan reaksi redoks adalah ....A....0329Dalam reaksi2KClO3 s+3S s->2KCl s+3SO2 gyang ber...0224Zat yang menjadi reduktor dan hasil reduksi pada reaksi b...Teks videohalaqah Friends pada soal ini kita ditanyakan diantara reaksi berikut yang merupakan reaksi redoks adalah Reaksi reduksi itu sendiri merupakan singkatan konferens dari reduksi dan oksidasi di mana Reaksi reduksi itu adalah dimana suatu spesi Mengalami penurunan bilangan oksidasi atom muatan dan oksidasi itu berarti suatu reaksi mengalami kenaikan bilangan oksidasi atau muatan Nah jadi disini kita mau mencari mana yang pada reaksinya itu mengalami perubahan biloks atom muatan Nah jadi dalam menentukan muatan dari masing-masing unsur yang terdapat pada spesi pada tiap-tiap pilihan jawaban ini kita akan menggunakan aturan biloks yang dapat dilihat sebagai berikut Nah jadi kita akan mulai dari yang pertama yaitu Koh yang bereaksi dengan HCL menghasilkan CL dan H2O Nah jadi disini kita mulai dari kawah ya kita di sini kalau dari kalau dari daftar berikut yang kita lihat lebih diutamakan itu adalah yaitu karena dia merupakan golongan 1A ya Nah di sini dia memiliki biloks + 1. Jadi kita tulis di sini biloks adalah + 1. Nah kemudian yang diprioritaskan selanjutnya adalah hidrogen yang di sini dia merupakan senyawa non logam dan biloks adalah + 1. Nah, kemudian disini selanjutnya adalah oksigen ya di sini dia pada list ini dia berada pada urutan terakhir maka dia biloksnya adalah min 2 karena pada umumnya ya. Oh, ya jadi kan di sini dia merupakan senyawa kovalen Jadi totalnya total dari biloks dalam biloks unsur unsur dalam senyawa ini haruslah 0 jadi di sini sudah benar ya cover totalnya itu adalah 0 karena k + 1. Oh min 2 dan H itu + 1 Nah selanjutnya adalah Di sini yang lebih kita prioritaskan itu adalah Haya karena di sini lagi sini tidak ada CL jadi hanya kita prioritaskan terlebih dahulu maka dia mau tanya + 10 HCL nya karena jumlah senyawanya jumlah muatan dalam senyawa yang harus 0 maka c x adalah min 1 untuk KCL sama seperti HCL + 1 dan min 1 untuk H2O hanya lebih kita prioritaskan dia itu kan satu ya + 1 biloks Ya nah tapi karena di sini ada 2 maka kita kalikan 2 + 2 jadi karena disini kita memiliki oksigen yang pada senyawa umum itu adalah biloks adalah min 2. Nah udah pasti aku Friends nah disini kita dapat kita lihat bahwa tidak terjadi perubahan biloks semuanya di sini untuk muatan individualnya itu sama-sama semua maka yang adil dapat kita suara teleconference nah kemudian kita berpindah ke yang beda Caso4 dengan 2 l menjadi caoh2 kali dan L2 so4 al2 so4 Nah jadi disini C Itu isi dapat kita lihat bahwa dia itu lebih diprioritaskan recovers dia itu merupakan golongan 2A dan muatannya adalah + 2 untuk so4 di sini dia berada dalam bentuk ion so4 2min yang malamnya itu adalah min 2 jadi indah pasti aku fans dia total dalam senyawa nya adalah 00 Kemudian untuk Eli Oh di sini Kita juga memiliki Eli itu merupakan golongan 1 ayat 2 presiden adalah + 1. Nah jadi untuk oh Selain Kita dapat menghitung satu persatu seperti ini kita juga memiliki ion OH Amin Konvensi yaitu melihat ion OH Amin ya kita udah tahu gitu bawa dia muatannya dengan min 1 jadi ini langsung kita dapat simpulkan bahwa dia mau tanya dalam min 1 kemudian disini kita miliki dia lagi kita memiliki yang dia itu muatannya + 2 NaOH itu kan tadi mau tanya Beli satu ya kalau Friends kemudian di sini dia ada dua kali jadi di sini muatan total adalah nah kemudian di sini ada Ali 2 so4 l itu + 1 nah kemudian di sini dia totalnya itu ada dua jadi kita kalikan 2 + 2 dan S4 itu yang sudah kita ketahui dia muatannya itu adalah min 2 Nah berarti di sini dapat kita lihat juga ya bahwa tidak terjadi perubahan bilangan oksidasi maka yang tidak benar kemudian kita pilih yang kita lihat yang c mgoh2 x ditambah 2 HCL menjadi mncl 2 dan A2 so4 al2 so4 jadi di sini MG dia merupakan golongan 2A ya jadi dia muatannya adalah 2 na di sini. Oh, Amin dia mau tanya min 1 tapi kalau di sini ada 2 muatannya adalah + 2. Nah, kemudian disini kita memiliki HCL di mana Ha itu lebih kita prioritas tadi kita sudah menghitungnya di yang opsi a di sini Habis itu dia mau tanya 2 + 1 CL min 1 kemudian disini MG buatannya adalah + 2 kemudian CL itu muatan individualnya min 1 ya berarti agar muatan totalnya 0 dan setelah dikalikan 2 maka akan menjadi min 2 kemudian tentukan muatan individualnya persatu dari seni menjadi + 2 kode dari so4 dia muatannya adalah min 2 berarti di sini juga tidak terjadi perubahan bila Nah kita berpindah ke yang di di sini ada NaOH itu mungkin hanya harusnya besarnya Friends + HCL menjadi NaCl HCL + H2O di sini. Nah itu matanya 81 Oh tadi muatannya adalah minus 1. Oh Amin nah kemudian muatannya 21 cm muatannya Win satu nama tanya + 1 CL muatannya min 1 H2 itu hak untuk hal itu matanya ada 1 di sini dikalikan 22 dan Oh makanya dalam dua pilihan ini juga salah kalau kita lihat tidak ada perubahan biloks n Friends Nah jadi kita berpindah ke yang yang itu mno2 mno2 + 4 HCL menjadi mncl 2 + 2 H2O di + cl2, nah disini kita yang mno2 kita lihat oksigennya dulu ya konferens di sini dia itu kan senyawa menjadi dia biloks individual adalah 2 kemudian karena ada dua kita kalikan 2 C min 4 dan di sini ada MN karena biloks totalnya adalah 0, maka MN adalah + 4 buah kemudian disini kita memiliki HCL tadi sudah dihitung Wapres jadi di sini itu muatan dari 81 dan CL adalah min 1 Kemudian untuk mncl2 disini kita memiliki lebih kita prioritaskan yang sial dulu ya karena kita mengetahui bahwa dia itu merupakan golongan 7A jadi bisa kita anggap yaitu mirip seperti effect of friends yaitu merupakan golongan 7A dan dia memilih pada umumnya memiliki biloks min 1 disini mungkin 1 dan disini kita memiliki karena kita kalikan 2 jadi min 2 di sini MN menjadi + 2 kemudian disini untuk 2 H2O mungkin sama seperti sebelumnya konferensi itu biloks individualnya adalah + 1 dan H2 maka akan menjadi + 2 dan a adalah min 2 Kemudian untuk CL karena dia merupakan unsur bebas maka akan mengalami penurunan bilangan oksidasi dari + 4 menjadi + 2 dan CL ada yang ada yang mengalami kenaikan bilangan oksidasi dari min 1 menjadi 0 jawabannya adalah yang sampai jumpa lagi di soal selanjutnyaSukses nggak pernah instan. Latihan topik lain, yuk!12 SMAPeluang WajibKekongruenan dan KesebangunanStatistika InferensiaDimensi TigaStatistika WajibLimit Fungsi TrigonometriTurunan Fungsi Trigonometri11 SMABarisanLimit FungsiTurunanIntegralPersamaan Lingkaran dan Irisan Dua LingkaranIntegral TentuIntegral ParsialInduksi MatematikaProgram LinearMatriksTransformasiFungsi TrigonometriPersamaan TrigonometriIrisan KerucutPolinomial10 SMAFungsiTrigonometriSkalar dan vektor serta operasi aljabar vektorLogika MatematikaPersamaan Dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel WajibPertidaksamaan Rasional Dan Irasional Satu VariabelSistem Persamaan Linear Tiga VariabelSistem Pertidaksamaan Dua VariabelSistem Persamaan Linier Dua VariabelSistem Pertidaksamaan Linier Dua VariabelGrafik, Persamaan, Dan Pertidaksamaan Eksponen Dan Logaritma9 SMPTransformasi GeometriKesebangunan dan KongruensiBangun Ruang Sisi LengkungBilangan Berpangkat Dan Bentuk AkarPersamaan KuadratFungsi Kuadrat8 SMPTeorema PhytagorasLingkaranGaris Singgung LingkaranBangun Ruang Sisi DatarPeluangPola Bilangan Dan Barisan BilanganKoordinat CartesiusRelasi Dan FungsiPersamaan Garis LurusSistem Persamaan Linear Dua Variabel Spldv7 SMPPerbandinganAritmetika Sosial Aplikasi AljabarSudut dan Garis SejajarSegi EmpatSegitigaStatistikaBilangan Bulat Dan PecahanHimpunanOperasi Dan Faktorisasi Bentuk AljabarPersamaan Dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel6 SDBangun RuangStatistika 6Sistem KoordinatBilangan BulatLingkaran5 SDBangun RuangPengumpulan dan Penyajian DataOperasi Bilangan PecahanKecepatan Dan DebitSkalaPerpangkatan Dan Akar4 SDAproksimasi / PembulatanBangun DatarStatistikaPengukuran SudutBilangan RomawiPecahanKPK Dan FPB12 SMATeori Relativitas KhususKonsep dan Fenomena KuantumTeknologi DigitalInti AtomSumber-Sumber EnergiRangkaian Arus SearahListrik Statis ElektrostatikaMedan MagnetInduksi ElektromagnetikRangkaian Arus Bolak BalikRadiasi Elektromagnetik11 SMAHukum TermodinamikaCiri-Ciri Gelombang MekanikGelombang Berjalan dan Gelombang StasionerGelombang BunyiGelombang CahayaAlat-Alat OptikGejala Pemanasan GlobalAlternatif SolusiKeseimbangan Dan Dinamika RotasiElastisitas Dan Hukum HookeFluida StatikFluida DinamikSuhu, Kalor Dan Perpindahan KalorTeori Kinetik Gas10 SMAHukum NewtonHukum Newton Tentang GravitasiUsaha Kerja Dan EnergiMomentum dan ImpulsGetaran HarmonisHakikat Fisika Dan Prosedur IlmiahPengukuranVektorGerak LurusGerak ParabolaGerak Melingkar9 SMPKelistrikan, Kemagnetan dan Pemanfaatannya dalam Produk TeknologiProduk TeknologiSifat BahanKelistrikan Dan Teknologi Listrik Di Lingkungan8 SMPTekananCahayaGetaran dan GelombangGerak Dan GayaPesawat Sederhana7 SMPTata SuryaObjek Ilmu Pengetahuan Alam Dan PengamatannyaZat Dan KarakteristiknyaSuhu Dan KalorEnergiFisika Geografi12 SMAStruktur, Tata Nama, Sifat, Isomer, Identifikasi, dan Kegunaan SenyawaBenzena dan TurunannyaStruktur, Tata Nama, Sifat, Penggunaan, dan Penggolongan MakromolekulSifat Koligatif LarutanReaksi Redoks Dan Sel ElektrokimiaKimia Unsur11 SMAAsam dan BasaKesetimbangan Ion dan pH Larutan GaramLarutan PenyanggaTitrasiKesetimbangan Larutan KspSistem KoloidKimia TerapanSenyawa HidrokarbonMinyak BumiTermokimiaLaju ReaksiKesetimbangan Kimia Dan Pergeseran Kesetimbangan10 SMALarutan Elektrolit dan Larutan Non-ElektrolitReaksi Reduksi dan Oksidasi serta Tata Nama SenyawaHukum-Hukum Dasar Kimia dan StoikiometriMetode Ilmiah, Hakikat Ilmu Kimia, Keselamatan dan Keamanan Kimia di Laboratorium, serta Peran Kimia dalam KehidupanStruktur Atom Dan Tabel PeriodikIkatan Kimia, Bentuk Molekul, Dan Interaksi Antarmolekul
Tentukanbilangan oksidasi tiap-tiap atom unsur pada senyawa atau ion berikut. a. SO_(3)/( )^(2-) b. PO_(3)/( )^(3-) Bilangan Oksidasi Unsur dalam Senyawa atau Ion; Reaksi Reduksi dan Oksidasi serta Tata Nama Senyawa; Kimia Fisik dan Analisis
Tahukah kamu kalau bilangan ternyata tidak hanya ada di mata pelajaran Matematika saja, lho? Dalam mata pelajaran Kimia juga ada bilangan yang disebut bilangan oksidasi atau dikenal juga dengan nama biloks. Bilangan oksidasi atau biloks adalah angka atau bilangan yang menyatakan banyaknya elektron yang dilepaskan atau diterima suatu atom dalam pembentukan suatu senyawa. Untuk menentukan bilangan oksidasi ini tidak boleh sembarangan karena ada beberapa aturan yang harus diikuti. Apa saja aturan dalam menentukan bilangan oksidasi? Artikel ini akan membahas dengan lebih detail mengenai bilangan oksidasi. Maka dari itu, simak terus artikel ini sampai habis, ya. Apa Itu Bilangan Oksidasi? Bilangan oksidasi adalah angka atau bilangan yang menyatakan banyaknya elektron yang dilepaskan atau diterima suatu atom dalam pembentukan suatu senyawa. Bilangan ini diberi tanda positif + apabila suatu atom melepaskan elektron dan diberi tanda negatif - apabila suatu atom menerima elektron. Misalnya, senyawa NaCl yang terbentuk dari atom Na dan Cl yang berikatan secara ionik. Na melepaskan atau memberikan elektron pada Cl sehingga berubah menjadi ion Na+. Sementara Cl menerima atau menyerap elektron dari Na sehingga berubah menjadi ion Cl–. Jika contoh perpindahan elektron pada senyawa NaCl ini dapat dituliskan ke dalam sebuah persamaan, maka akan terlihat seperti ini Na → Na+ + e– Cl + e– → Cl– ________________ Na + Cl → Na+ + Cl– Dari penjelasan di atas, mungkin membuat kamu bertanya-tanya mengapa elektron suka berpindah-pindah. Nah, perpindahan elektron ini sebenarnya cara agar atom dapat mencapai kestabilan. Ingat, suatu atom dikatakan stabil apabila elektron valensinya elektron pada kulit terluar atom sudah memenuhi kaidah oktet delapan atau duplet dua atau sesuai dengan konfigurasi elektron unsur gas mulia, seperti He dan Ne. Dalam menentukan bilangan oksidasi tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Ada beberapa aturan yang harus diperhatikan. Aturan dalam Menentukan Bilangan Oksidasi Aturan menentukan bilangan oksidasi ini bertujuan untuk memudahkan kita dalam penentuan bilangan oksidasi atom dalam berbagai senyawa yang dibentuknya. Berikut aturan-aturan untuk menentukan biloks. 1. Bilangan oksidasi unsur bebas adalah 0 nol Unsur bebas adalah unsur-unsur yang tidak stabil dan tidak berikatan kimia dengan unsur lain. Contohnya, Na, H2, N2, Br2, Be, K, O2, dan P4. Kedelapan unsur tersebut memiliki bilangan oksidasi nol. 2. Bilangan oksidasi ion monoatomik sama dengan muatannya Ion monoatomik adalah ion yang hanya terdiri dari satu atom saja. Setiap ion monoatomik ini bilangan oksidasinya sama dengan muatannya. Contoh Bilangan oksidasi pada Li+, Na+, K+,dan Ag+ adalah +1. Bilangan oksidasi pada Mg2+, Ca2+, Cu2+, dan Fe2+, adalah +2. Bilangan oksidasi pada F–, Cl–, Br–, dan I–, adalah -1. Bilangan oksidasi pada O2- dan S2-, adalah -2. 3. Jumlah bilangan oksidasi semua atom unsur yang terdapat dalam dalam sebuah senyawa adalah 0 nol Contoh Senyawa NaCl Pada senyawa NaCl, jumlah bilangan oksidasi Na dan Cl harus sama dengan nol. Adapun bilangan oksidasi Na dalam NaCl adalah +1, sedangkan bilangan oksidasi Cl dalam NaCl adalah -1 sehingga jumlah kedua bilangan oksidasi tersebut sama dengan nol. Senyawa CuO Bilangan oksidasi Cu dalam senyawa CuO adalah +2 dan bilangan oksidasi O dalam senyawa CuO adalah -2 sehingga jumlahnya adalah nol. 4. Bilangan oksidasi atom-atom pembentuk ion poliatomik sama dengan muatannya Ion poliatomik adalah ion yang terbentuk dari dua atau lebih atom-atom yang terikat bersama dan membentuk ion, baik ion positif kation maupun ion negatif anion. Misalnya, OH– ion hidroksida, SO42– ion sulfat, dan NH+4 ion amonium. Bilangan oksidasi atom-atom yang membentuk ion poliatomik ini sama dengan muatannya. Contoh Pada ion OH–, bilangan oksidasi O ditambah dengan bilangan oksidasi H = -1. Pada ion SO42–, bilangan oksidasi S ditambah dengan 4 kali bilangan oksidasi O = -2. Pada ion NH+4, bilangan oksidasi N ditambah dengan 4 kali bilangan oksidasi H = +1. 5. Bilangan oksidasi unsur-unsur golongan alkali IA dalam berbagai senyawa yang dibentuknya adalah +1 Contoh Bilangan oksidasi Na dalam NaCl, NaOH, Na2CO3, Na3PO4, dan semua senyawa Na adalah +1. Bilangan oksidasi Li, K, Rb, Ca, Fr dalam semua senyawanya adalah +1. 6. Bilangan oksidasi unsur-unsur golongan alkali tanah IIA dalam berbagai senyawa yang dibentuknya adalah +2 Contoh, unsur Mg, Ca, Sr, Ba dalam semua senyawanya memiliki biloks +2. 7. Bilangan oksidasi atom Hidrogen H dalam senyawa adalah +1 Bilangan oksidasi atom Hidrogen H dalam senyawa adalah +1, kecuali senyawa-senyawa hidrida logam alkali golongan IA dan alkali tanah golongan IIA. Contoh Bilangan oksidasi H dalam senyawa H2O, HCl, HF, H2SO4, HNO3, NH3, dan CH4 adalah +1. Bilangan oksidasi H dalam senyawa KH, NaH, MgH2, dan CaH2 adalah -1. 8. Bilangan oksidasi oksigen dalam senyawanya adalah -2 Bilangan oksidasi oksigen dalam senyawanya adalah -2, kecuali dalam senyawa peroksida dan OF2. Contoh Bilangan oksidasi O dalam H2O, CO2, SO2, H2SO4,dan KClO3 adalah -2 senyawa oksigen. Bilangan oksidasi O dalam H2O2,Na2O2, dan BaO2 adalah -1 senyawa peroksida. Bilangan oksidasi O dalam senyawa OF2 adalah +2. Pengecualian dalam Aturan Menentukan Bilangan Oksidasi Berikut adalah beberapa pengecualian dalam aturan menentukan bilangan oksidasi. Dalam F2O, bilangan oksidasi O adalah +2. Dalam KO2, bilangan oksidasi O adalah -½ . Dalam peroksida H2O2,Na2O2, dan BaO2, bilangan oksidasi O adalah -1. Dalam hidrida logam NaH, CaH2, dan AlH3, bilangan oksidasi H adalah -1. Contoh Soal Agar kamu semakin paham dalam menentukan bilangan oksidasi, yuk perhatikan beberapa contoh beserta pembahasannya berikut ini. Contoh 1 Tentukan bilangan oksidasi P dalam ion PO43-! Pembahasan Ingat, pada aturan 2 dan 4 disebutkan bahwa bilangan oksidasi atom-atom pembentuk ion monoatomik maupun poliatomik adalah sama dengan muatannya. Artinya, biloks ion PO43- adalah -3. Oksigen memiliki biloks -2. Kita misalkan biloks P = x biloks ion PO43- = 1 x biloks P + 4 x biloks O -3 = 1 x x + 4 x -2 -3 = x + -8 -x = -8 + 3 -x = – 5 x = +5 Jadi, biloks unsur P adalah +5. Contoh 2 Tentukan bilangan oksidasi unsur-unsur penyusun senyawa NaClO3! Pembahasan Sesuai dengan aturan 2, biloks Na adalah +1. Sementara O memiliki biloks -2. Dari ketiga unsur penyusun senyawa NaClO3, hanya unsur Cl yang belum diketahui biloksnya. Maka, untuk mengetahui biloks unsur Cl, kamu bisa memanfaatkan unsur-unsur yang sudah diketahui biloksnya. 1 x biloks Na + 1 x biloks Cl + 3 x biloks 2 = 0 +1 + biloks Cl + 3 x -2 = 0 +1 + biloks Cl + -6 = 0 biloks Cl = 6 – 1 biloks Cl = +5 Jadi, bilangan unsur Na, Cl, dan O dalam NaClO3 adalah +1, +5, dan -2. Quipperian, demikian pembahasan mengenai bilangan oksidasi dalam mata pelajaran Kimia. Semoga membantu!
Kelompokkansenyawa berikut berdasarkankesamaan bilangan oksidasi unsur yang digaris-bawahi!a. As203d. HZBO3b. Cr(NO3)3 e. Na SO4c. AgC103 f. Pada reaksi + ⇒ + + bilangan oksidasi klor berubh dari 0 menjadi -1 da +1. Biloks Cl pada adalah 0. Biloks Cl pada adalah -1. (jumlah atom K x biloks atom K) + (jumlah atom Cl x biloks atom Cl
Bilangan oksidasi biloks adalah bilangan yang menyatakan elektron yang dilepas atau diterima atom dalam suatu ikatan. Berikut ini merupakan aturan dalam penentuan bilangan oksidasi. Bilangan oksidasi H dalam senyawa = +1 kecuali pada senyawa hidrida Bilangan oksidasi Cl dalam senyawa = -1 kecuali jika berikatan dengan oksigen Total biloks dalam senyawa netral = 0 Berdasarkan aturan tersebut, biloks H pada senyawa tersebut adalah +1 dan biloks Cl adalah -1. Jadi, biloks H dan Cl pada senyawa tersebut berturut-turut adalah +1 dan -1.
| Իз ፍюւቶ ρиզሑλоጥеցу | Агፉдав ο | Ոхруτ ρер |
|---|
| Соро а | Εփаγо ифуኽէвиገе | Θфοреψаτ ለ муνοлюз |
| И ፊеρиቴаրеф | ኁዎ ሿψаኡиφиму анըξիсраде | Θхрኪዙеኒиጷግ увсеպ з |
| Ըኇу услеኖիпр | Дерсоֆаша աς ци | Ыкоφοфևх итвис цωም |
Z04aX. dzci1p5m7u.pages.dev/519dzci1p5m7u.pages.dev/577dzci1p5m7u.pages.dev/530dzci1p5m7u.pages.dev/50dzci1p5m7u.pages.dev/713dzci1p5m7u.pages.dev/166dzci1p5m7u.pages.dev/284dzci1p5m7u.pages.dev/496dzci1p5m7u.pages.dev/977dzci1p5m7u.pages.dev/636dzci1p5m7u.pages.dev/225dzci1p5m7u.pages.dev/407dzci1p5m7u.pages.dev/689dzci1p5m7u.pages.dev/951dzci1p5m7u.pages.dev/547
tentukan bilangan oksidasi tiap atom dari ion ion berikut