Khutbah Nikah – Pernikahan yang sukses memainkan peran penting dalam kehidupan dua orang. Pernikahan dalam Islam adalah landasan keluarga dan satu-satunya hubungan yang secara efektif mempersiapkan manusia untuk masyarakat. Dalam setiap akad nikah, terdapat khutbah nikah yang bisa menjadi nasihat bagi setiap pasangan dalam mengarungi kehidupan rumah tangganya. Menurut sebuah hadis dari Nabi Muhammad SAW, pernikahan dalam Islam dianggap sebagai setengah dari agama seorang Muslim. Orang mungkin menemukan berbagai alasan untuk menikah, seperti uang, popularitas, agama, kebahagiaan, dll. Tetapi agama Islam berfokus pada aspek yang lebih spiritual dari perjanjian suci ini, yaitu perdamaian, menjauhkan diri dari zina, memperbaiki keturunan, meningkatkan kualitas keimanan dan ibadah, dan membangun kasih sayang dalam rumah tangga. Ketika kamu menikah, hal pertama yang kamu janjikan pada pasanganMU adalah merawatnya, untuk memenuhi kebutuhan emosionalnya. Itulah yang membuat kamu jatuh cinta dengan teman hidupmu dan membiarkanmu berdua merasakan cinta, kasih sayang, saling pengertian dan kebahagiaan. Mengenai hal ini, Imam Sadiq mengatakan “Setiap kali cinta seorang pria terhadap istrinya meningkat, imannya meningkat dalam kualitas” Manusia adalah makhluk sosial, yang seperti semua makhluk lain, memiliki dorongan yang mengarah pada memulai keluarga mereka sendiri dan reproduksi. Dalam hal ini, Quran mengatakan dalam surat As-syura ayat 11 bahwasanya Allah menciptakan manusia untuk berkembang biak. Berdasarkan ayat ini, anak-anak adalah hasil pernikahan dalam Islam yang membuat umat manusia terus berlanjut. Pasangan yang menikah juga memainkan peran penting dalam menstabilkan fondasi keluarga. Islam memberi banyak penekanan pada pernikahan dan membesarkan anak-anak yang setia dan berbudi luhur karena pasangan dianggap sebagai pembangun masyarakat yang sehat. Untuk itulah, jangan sampai ada alasan mengapa saat ini tidak ada niat untuk menikah dalam hidup kamu. Dalam menyempurnakan setengah agama, menikah harus dilaksanakan dengan sakral dan penuh hikmat. Ritual pernikahan diawali dengan akad nikah. Para pria dari keluarga duduk di sekitar pengantin pria dan para wanita dari keluarga duduk di sekitar pengantin wanita. Ayah pengantin wanita adalah aali dari pengantin wanita. Keluarga mempelai pria memberikan mahar untuk meminta persetujuannya. Doa dari Al-Qur’an dibacakan dalam akad nikah. Setelah membacakan doa, maka penghulu atau tokoh agama yang hadir dalam akad pernikahan akan menyampaikan sebuah khutbah tentang pernikahan. Khutbah pernikahan ini diumpakan sebagai ritual awal sebelum akad. Hukum adanya khutbah pernikahan dalam akad adalah sunah sebagaimana tertulis dalam kitab al-Adzkar yang ditulis oleh Imam al-Nawawi. Beliau menyampaikan bahwasannya membacakan khutbah pernikahan ini hukumnya adalah sunah. Namun adapula ulama yang berpendapat bahwa hukum dari melaksanakan khutbah pernikahan ini adalah wajib. Beliau, Dawud al-Zhahiri menyatakan pendapatnya bahwasannya melaksanakan khutbah pernikahan ini hukumnya adalah wajib. Sayangnya banyak ulama yang tidak sependapat dengan apa yang dinyatakan oleh Dawud al-Zhahiri sehingga mayoritas ulama tetap berpandangan bahwa hukum dari melaksanakan khutbah pernikahan adalah sunah. Isi dari khutbah pernikahan sendiri adalah menyampaikan ayat-ayat alquran tentang pernikahan. Berikut adalah khutbah pernikahan yang umumnya disampaikan dalam setiap akad nikah dengan representasi ayat masing-masing 1. Surat An-Nisa Ayat 11 Dalam surat An-Nisa ayat 11 dijelaskan bahwasannya setiap pasangan dapat membangun kehidupan keluarga yang sehat. Sebagai pengantar yang tepat untuk subjek, surah dibuka dengan menasihati orang-orang percaya untuk takut akan Tuhan dan menghindari apa yang tidak disukai oleh Allah. Semua manusia telah tumbuh dari akar yang sama dari daging dan darah satu sama lain. Allah telah membuat mitra semua manusia di bumi ini untuk membuat keluarga. Semua umit muslim harus percaya pada Allah SWT dan harus bertindak sesuai dengan ajaran-Nya dan Sunnah Nabi SAW. Pernikahan adalah tindakan yang disenangi Allah SWT karena sesuai dengan perintahnya bahwa suami dan istri saling mencintai maka keduanya membantu satu sama lain untuk melakukan upaya melanjutkan ras manusia dan membesarkan anak-anak mereka untuk menjadi hamba Allah yang sejati. 2. Surat Al-Mu’minun Ayat 5 Pernikahan menjamin kesucian fisik dan spiritual dan kedamaian seseorang dan menjauhkan pasangan dari perangkap setan. Allah SWT menyebutkan dalam ayat tentang kesucian dalam Surat Al-Mu’minun Ayat 5. Pernikahan dalam Islam memiliki tujuan untuk memenuhi kebutuhan fisik hasrat seksual manusia. Ya, manusia secara alami memiliki naluri seksual yang merupakan keinginan yang signifikan dan kuat. Setiap orang merasakan keinginan untuk memiliki pasangan untuk memenuhi kebutuhan seksual mereka dalam lingkungan yang aman dan tenteram, yang akan membantu mereka tumbuh dan mencapai tingkat kesempurnaan dan kepuasan yang tinggi. Agama Islam tidak hanya mengakui kebutuhan seksual manusia tetapi juga sangat merekomendasikan pernikahan sebagai satu-satunya cara hukum untuk memenuhi keinginan seksual manusia dan menjaganya dari kesucian. Menjauhkan diri dari perkawinan sering mengakibatkan gangguan fisik dan mental. Seorang dokter dari dalam sebuah penelitian menemukan fakta menarik bahwa mereka yang memilih untuk hidup sendiri tanpa pasangan seringkali menderita perasaan marah, frustrasi, ragu-ragu pada diri sendiri, dan bahkan depresi. 3. Surat Ar-Rum ayat 21 Melalui pernikahan, pasangan mencapai kasih sayang, belas kasih, dan cinta. Sebagaimana Allah SWT berfirman “Dan Dia telah menempatkan di antara kamu kasih sayang dan belas kasihan”. Dengan pernikahan, pasangan akan memiliki keturunan yang benar akan adalah kelangsungan hidup generasi seterusnya dan memperoleh pahala yang besar dan baik dengan memiliki anak yang saleh. Meskipun tidak ada keraguan bahwa hari pernikahan adalah salah satu hari paling penting dalam kehidupan seseorang, seorang muslim tidak boleh kehilangan fokus pada tujuan utama pernikahan yaitu untuk menyenangkan Allah dan untuk menyelesaikan setengah dari iman seseorang. Melalui pernikahan, Allah menaruh belas kasihan dan cinta di dalam hati suami-istri, yang merupakan anugerah Allah yang karenanya seseorang harus sangat bersyukur. Saat memilih bagian terbaik kamu, penekanannya haruslah pada agama. Pasangan yang baik secara agama akan membantu kamu dalam perjalanan ke surga. Memperbaiki Kamu dan menjemputmu ketika terjatuh. Ia akan menjadi pakaian kamu, menutupi kelemahanmu, akan membantumu memastikan bahwa kamu tidak melupakan tujuan akhir kepada Allah. Pernikahan juga meningkatkan rezeki, cinta, rasa hormat, perhatian, tidak mementingkan diri sendiri dan faktor-faktor yang memaafkan antara suami dan istri. Pernikahan mendorong dua manusia untuk mencintai dan saling mengasihi satu sama lain. Pernikahan mendorong pasangan untuk memiliki belas kasihan atau dalam konteks Islam di namakan rahman. Ar-Rahman adalah salah satu dari asmaul husna yang artinya bahwa Dialah yang Maha Penyayang. Nama Ar-Rahman ini disebutkan 170 kali dalam Al-Qur’an, menekankan pentingnya orang beriman untuk bermurah hati. Belas kasih, dalam penerapan praktis memiliki dan menunjukkan belas kasihan dan menjadi dermawan. Nah, 3 ayat alquran di atas umumnya digunakan sebagai khutbah dalam pernikahan. Setelah khutbah selesai, maka ritual pernikahan dilanjutkan dengan ijab kabul. Contoh Bacaan Khutbah Nikah Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas bahwa khutbah pernikahan merupakan bagian penting dalam sebuah pernikahan. Meski hukumnya adalah sunah, namun Nabi Muhammad SAW selalu melaksanakan akad pernikahan dengan menggelar khutbah terlebih dahulu, entah prosesi pernikahan untuk beliau sendiri atau anak-anak beliau. Ormas terbesar di Indonesia, yakni NU juga menekankan bahwa khutbah pernikahan sebelum melangsungkan akad nikah adalah sunah. Bagi kamu yang bingung membuat sebuah khutbah pernikahan, di bawah ini ada contoh teks khutbah pernikahan yang bisa digunakan 1. Singkat Alhamdulillah, kami sampaikan segala pujian kepada Allah SWT, Sang Maha Pemberi Cinta yang atas karunia dan cinta-Nya kita semua bisa berada dalam satu ruangan yang diliputi dengan rasa yang sangat bahagia. Selanjutnya, mohon perkenankan kami untuk menyampaikan untaian demi untaian kalimat agar bisa membuka momen suci dan sakral ini kepada kedua calon pasangan yang telah dipertemukan Tuhan dalam lauh mahfudz-Nya. Hampir semua orang dan masyarakat mempraktikkan pernikahan dalam beberapa bentuk, sama seperti mereka menjalankan bisnis. Umar ibn al-Khattab biasa mengusir orang-orang dari pasar Madinah jika mereka tidak tahu aturan Islam tentang jual beli. Demikian juga, umat Islam tidak boleh terlibat dalam sesuatu yang sama pentingnya dengan pernikahan tanpa memahami tujuannya atau memiliki pemahaman yang komprehensif tentang hak dan kewajiban dalam pernikahan. Salah satu tujuan pernikahan yang paling penting adalah untuk melanjutkan dan melahirkan generasi yang saleh akrom. Jelas, tujuan ini dapat dicapai tanpa pernikahan, tetapi ketika hal itu dilakukan dalam ketidaktaatan kepada Allah, maka mereka tidak akan menerima berkah dan rahmat-Nya dan itu sangat menentang norma masyarakat. Tentu tujuan pernikahan bukan hanya untuk menghasilkan anak-anak untuk generasi berikutnya, tetapi untuk menghasilkan anak-anak saleh yang akan menaati Allah, melayani orang-orang, dan menjadi sumber pahala bagi orang tua mereka. Islam mempertimbangkan naluri dan kebutuhan alami manusia. Laki-laki memiliki kecenderungan terhadap perempuan dan perempuan memiliki kecenderungan terhadap laki-laki. Pernikahan memenuhi keinginan ini dan menyalurkannya dengan cara yang menyenangkan Allah dan sesuai dengan kehormatan dan misi umat manusia dalam kehidupan. Keinginan pria dan wanita untuk satu sama lain perlu dipenuhi. Jika dibiarkan tidak terpenuhi, itu akan menjadi sumber perselisihan dan gangguan di masyarakat. Karena alasan ini, Utusan Allah Nabi Muhammad SAW memerintahkan semua pria yang siap untuk menikah “Siapapun di antara kamu yang mampu menikah, menikahlah karena itu akan membantunya dalam menurunkan pandangan dan menjaga tubuhnya. dari dosa. Adapun orang yang tidak mampu, puasa adalah perlindungannya. Dari perspektif Islam, pernikahan bukan sekadar sarana melegalkan hubungan seksual. Pernikahan lebih dari itu, yakni menyatukan keberadaan pria dan wanita sebagai pasangan, menyatukan mereka dan membuat keduanya saling lengkap dan melengkapi. Lingkungan yang damai dan aman tempat suami dan istri tinggal adalah tempat terbaik untuk mempraktikkan pengendalian diri, tidak mementingkan diri, dan pemurnian diri. Pasangan yang baik selalu mengajak satu sama lain untuk kebaikan. Pasangan yang baik juga merupakan sumber dorongan dalam mencegah satu sama lain dari melakukan dosa dan melakukan tindakan ibadah wajib, yang pada akhirnya membuat mereka memiliki kehidupan yang terhormat. Telah diriwayatkan bahwa begitu Nabi Muhammad SAW pergi ke rumah Imam Ali AS dan Sayyidah Fatimah setelah pernikahan keduanya, Nabi bertanya kepada Imam Ali bagaimana dia menemukan pasangannya. Imam menjawab “Saya menemukannya sebagai bantuan terbaik dalam menyembah Allah SWT.” Nabi Muhammad SAW kemudian bertanya pada Sayyidah Fatimah al-Zahra pertanyaan yang sama, dan dia menjawab “Dia adalah suami terbaik”. Tentu kita belajar dari hadis ini bahwa salah satu tujuan utama pernikahan sebenarnya adalah apa yang telah disebutkan oleh Imam Ali AS, yaitu melayani Allah. Ketika seorang pria dan seorang wanita menikah, keduanya menjadi satu. Ikatan di antara mereka mencerminkan cinta tanpa syarat antara Sang Pencipta dan kita, dan ini adalah pengalaman yang selalu ingin dimiliki oleh orang beriman. Tidakkah kita ingin menyempurnakan keimanan kita dengan melaksanakan sunah Rasul ini? Hadirin yang saya hormati, pernikahan dalam Islam menanamkan hal-hal yang sungguh indah. apa saja itu? Pertama keimanan. Cinta yang dimiliki pasangan muslim saleh salehah satu sama lain akan menumbuhkan tingkat keimanan seseorang. Kedua, cinta dalam Islam juga belajar untuk saling menerima. Mencintai seseorang berarti menerima pasangan apa adanya. Adalah keegoisan untuk mencoba dan membentuk seseorang seperti yang kita inginkan. Cinta sejati tidak berusaha menghancurkan individualitas atau mengendalikan perbedaan pribadi, tetapi tetap bermurah hati untuk mentoleransi perbedaan. Ketiga, cinta menantang kita untuk menjadi yang terbaik, mendorong kita untuk memanfaatkan bakat kita dan bangga akan pencapaian kita. Untuk memungkinkan orang yang kita kasihi menyadari potensi yang ia miliki adalah pengalaman yang paling berharga. Keempat, pernikahan juga mengajarkan pentingnya memaafkan. Cinta tidak pernah terlalu sombong untuk mencari pengampunan maaf atau untuk memaafkan. Cinta dalam pernikahan rela melepaskan rasa sakit dan kekecewaan. Saling memaafkan antara pasangan memberi kita kesempatan untuk memperbaiki diri kita sendiri. Islam menekankan prinsip bahwa jika kita ingin Tuhan mengampuni kesalahan kita, maka kita juga harus memaafkan orang lain. Kelima, pernikahan juga mengajarkan rasa hormat. Mencintai berarti menghormati dan menghargai orang yang kita cintai baik itu kontribusi dan pendapatnya. Rasa hormat tidak memungkinkan kita menerima begitu saja orang yang kita cintai atau mengabaikan masukan mereka. Bagaimana kita berinteraksi dengan pasangan kita mencerminkan apakah kita menghargainya atau tidak. Kepercayaan adalah unsur cinta yang paling penting. Ketika kepercayaan dikhianati dan kerahasiaan dikompromikan, cinta kehilangan jiwanya. Keenam, pernikahan mengajarkan kita untuk peduli. Cinta menumbuhkan kecintaan mendalam yang menentukan kepedulian dan berbagi dalam semua yang kita lakukan. Kebutuhan orang-orang yang kita kasihi lebih diutamakan daripada kebutuhan kita sendiri. Kisah cinta Nabi Muhammad SAW sang teladan umat Islam kaya dengan contoh-contoh tindakan kebaikan yang ia tunjukkan kepada keluarganya dan khususnya istrinya. Bahkan ketika kesabarannya diuji, Nabi tidak pernah tidak ramah dalam kata atau perbuatan. Mencintai berarti berbuat baik. Cinta dalam perkawinan tidak statis, karena cinta tumbuh dan berkembang setiap hari dalam kehidupan pernikahan. Untuk tetap tumbuh, cinta membutuhkan kerja dan komitmen, dan dipupuk melalui iman ketika kamu bersyukur dan menghargai karunia Allah. Sangat indah sekali bukan mengukir cinta sejati dalam sebuah biduk pernikahan? Semoga calon mempelai yang ada di hadapan kita ini mendapat limpahan kasih sayang dan rahmah yang mengucur dari Sang Maha Pemberi Cinta. Semoga cinta keduanya meningkatkan kadar keimanan mereka berdua untuk terus bertaqwa kepada Allah, Sang Pencipta Umat. Amin amin yaa robbal’alamiin. 2. Bahasa Arab Selain khutbah dengan menggunakan bahasa Indonesia, adapula khutbah pernikahan yang biasa dibacakan oleh habib dengan menggunakan Bahasa Arab الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ خَلَقَ مِنَ الْمَآءِ بَشَرًا، فَجَعَلَهُ نَسَبًا وَّصِهْرًا، وَكَانَ رَبُّكَ قَدِيْرًا. وَأَشْهَدُ أَنْ لآ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، أَرْسَلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ أَفْضَلِ الْخَلْقِ وَالْوَرَى، وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ صَلاَةً وَسَلاَمًا كَثِيْرًا. أَمَّا بَعْدُ فَيَآ أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ يَآ أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ وَاعْلَمُوْا أَنَّ النِّكَاحَ سُنَّةٌ مِنْ سُنَنِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِى الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ أعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. يَآ أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوْا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللهِ أَتْقَاكُمْ»، وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَاجاً لِّتَسْكُنُوْا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُم مَّوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِيْ ذَالِكَ لَآيَاتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ». وَقَالَ النَّبِىُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ النِّكَاحُ سُنَّتِيْ فَمَنْ رَغِبَ عَنْ سُنَّتِيْ فَلَيْسَ مِنِّيْ». وَقَالَ أَيْضًا يَا مَعْشَرَ الشَّبَابَ مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ، وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ» وَقَالَ أَيْضًا خَيْرُ النِّسَاءِ اِمْرَأَةٌ إِذَا نَظَرْتَ إِلَيْهَا سَرَّتْكَ وَإِذَا أَمَرْتَهَا أَطَاعَتْكَ وَإِنْ غِبْتَ عَنْهَا حَفَظَتْكَ فِيْ مَالِكَ وَنَفْسِهَا». بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِى الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ. أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، يآ أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَّاحِدَةٍ وَّخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَّنِسَاءً، وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِوَالِدِيْنَا وَلِمَشَايِخِنَا وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ الَّذِيْ لآ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ × 3 أَشْهَدُ أَنْ لآ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَّمَدًا رَّسُوْلُ اللهِ × 3 صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا ……….. بِنْ ………… ! اَنْكَحْـتُكَ وَزَوَّجْـتُكَ ِابْنَتِيْ ………………………….. بِمَهْرِ ………….. نَـقْدًا. قَبِلْتُ نِكَاحَهَا وَتَزْوِيـْجَهَا بِالْمَهْرِالْمَذْكُوْرِ نَـقْدً Begitu berartinya cinta dalam pernikahan karena dengan cintalah, pasangan bisa memberikan keamanan emosional dan kebahagiaan secara rohani dan jasmani. Pernikahan adalah hal yang tidak mementingkan diri sendiri dan melebur menjadi satu. Khutbah pernikahan setidaknya akan menjadi sedikit gambaran bagaimana nantinya kamu menjalani kehidupan rumah tanggamu di kemudian hari. Khutbah Nikah
Sementarahubungan Pernikahan tidak meluas sampai kekekalan,pernikahan dimaksudkan untuk seluruh waktu kita bersama-sama didunia.Perceraian tidak pernah dibenarkan ,bahkan karena Perzinahan.Perzinahan adalah dosa dan Allah tidak menyetujui dosa manapun maupun terputusnya pernikahan.Apa yang dipersatukan Allah tidak boleh
Ilustrasi Contoh Singkat Teks Khutbah Nikah dan Doa untuk Kedua Mempelai. Sumber MillarIlustrasi khutbah nikah. Foto Unsplash. Ilustrasi pernikahan. Foto Unsplash. Ilustrasi khutbah nikah. Foto Unsplash. Contoh Teks Khutbah NikahAlhamdulilahilladzi khalaqa minal ma'i basyaran faja'alahu nasaban wa shihran wa kana Rabbuka qadiran. Wa asyhadu al la ilaha illallah wahdahu la syarika lah. Wa asyhadu anna Muhammadan 'abduhu wa rasulahu. Allahumma shalli 'ala sayyidina Muhammadin afdlalul khalqi wal wara wa 'ala alihi wa shahbihi shalatan wa salaman ba'du. Fa ya ayyuhal hadlirun, ushikum wa nafsi bi taqwallah faqd fazal muttaqun. Qalallahu ta'ala fi kitabihil karim Ya ayyuhalladzina amanu ittaqullaha haqqa tuqatihi wa la tamutunna illa wa antum annannikaha sunnatun min sunani Rasulillahi shallallahu 'alaihi wa sallam. Wa qala annabiyyu shallallahu 'alaihi wa sallam; Ama wallahi inni la 'akhsyakum lillahi wa atqakum lahu, lakinni ashumu wa ufthiru, wa ushalli wa arqadu wa atazawwaju an-nisa 'a, faman raghiba 'an sunnati fa laisa qala aidlan, ya ma'syarasy syababa man istatha'a minkum al-ba 'ata fal yatazawwaj, fainnahu aghadldlu lil bashari wa ahshanu lil farji, man lam yastathi' fa 'alaihi bish shaumi fainnahu lahu wija' qala aidlan, khairun nisa 'a imra 'atun idza nadzarta ilaiha sarratka, wa idza amartaha atha'atka, wa idza ghibta 'anha hafadzatka fi nasfsiha wa qalallahu ta'ala, ya ayyuhannasu inna khalaqnakum min dzakarin wa untsa wa ja'alnakum syu'uban wa qabaila li ta'arafu, inna akramakum 'indallahi qala aidlan, wa ankihu al-ayyama minkum wash shalihina min 'ibadikum wa imaikum in yakuni fuqara 'a yughnihimullah min fadhlihi wallahu wasi'un ' li wa lakum fil qur'anil 'adzim. Wa nafa'ani wa iyakum bima fihi minal ayati wadz dzikril hakim wa taqqabal minni wa minkum tilawatahu innahu huwat tawabur billahi minasy syaithanirrajim ya ayyuhannasu ittaqullaha rabbakumulladzi khalaqakum min nafsin wahidatin wa khalaqa minha zaujaha wa batstsa minhuma rijalan katsiran wa nisa 'a. wattaqullaha alladzi tasa 'aluna bihi wal arham. Innallaha kana 'alaikum qauli hadza wastaghfirullaha al-adzim li wa lakum wali walidayya wali masyayikhina wali sairil muslimina. Fastagfiruhu innahu huwal "Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan manusia dari setitik air, lalu Dia menjadikannya keturunan dan kekerabatan, dan adalah Tuhanku Maha Kuasa. Dan aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Ya Allah, limpahkanlah rahmat ta'dhim dan kesejahteraan atas junjungan kami Nabi Muhammad SAW, seutama-utama penciptaan makhluk dan atas keluarga dan shahabatnya dengan limpahan rahmat ta'dhim serta kesejahteraan yang itu, wahai yang hadir, aku mewasiatkan padamu dan diriku untuk bertakwa kepada Allah, karena sesungguhnya itu adalah kemenangan yang besar bagi orang-orang yang bertakwa. Allah SWT berfirman dalam kitab-Nya yang mulia Wahai orang-orang yang berimanm bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya taqwa kepada-Nya, dan sekali-kali janganlah kamu matikecuali dalam keadaan menyerahkan diri pada Allah beragama Islam.Ketahuilah bahwa nikah itu adalah sunah dari beberapa sunah Rasulullah SAW. Nabi SAW bersabda Adapun aku, demi Allah, adalah orang yang paling takut kepada Allah di antara kalian, dan juga paling bertakwa kepada-Nya. Akan tetapi aku berpuasa dan juga berbuka, aku shalat dan juga tidur serta menikahi wanita. Barang siapa yang benci sunnahku, maka bukanlah dari beliau bersabda lagi Wahai sekalian pemuda, siapa di antara kalian yang telah mempunyai kemampuan menafkahi keluarga, maka hendaklah ia menikah, karena menikah itu lebih bisa menundukkan pandangan dan lebih bisa menjaga kemaluan, dan barang siapa yang belum mampu, hendaklah ia berpuasa karena hal itu akan lebih bisa meredakan beliau bersabda lagi Istri yang baik adalah wanita yang menggembirakan hatimu ketika dipandang, apabila kamu perintah ia menaatimu, apabila kamu tiada ia mampu menjaga kehormatan dirinya dan Allah SWT berfirman Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku sipaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara Allah SWT berfirman pula Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak berkawin dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha Allah memberi berkah kepadaku dan kepadamu dalam Al Qur'an yang agung. Dan memberi manfaat kepadaku dan kepadamu terhadap apa yang ada di dalamnya, dari ayat-ayat dan peringatan yang bijak, dan semoga Allah menerima dariku dan darimu dalam membacanya, karena sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk. Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan istrinya; dan daripada keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan mempergunakan nama-Nua kamu saling meminta satu sama lain, dan peliharalah hubungan silahturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi katakan perkataanku ini, dan mohon ampun pada Allah Yang Maha Agung untukku dan untumu, untuk kedua orang tua dan guru-guru serta untuk orang Islam lainnya. Maka mohonlah ampun kepada-Nya, karena sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
KhotbahKristen Istri Kristen Suami Pernikahan Kristen Yang Kuat johnratueda 10/21/2020 Pernikahan Kristen yang kuat ~ Landasan firman Tuhan untuk tema pernikahan
Khutbah nikah adalah khutbah menjelang akad nikah. Apa hukum khutbah ini dan bagaimana contohnya? Berikut ini pembahasannya. Hukum Khutbah NikahIsi Khutbah NikahContoh Khutbah NikahArti Khutbah Nikah Hukum khutbah nikah adalah sunnah. Artinya, jika dalam prosesi akad nikah ada khutbah, maka hal itu berpahala. Adapun jika tidak ada khutbah, pernikahan tetap sah. Khutbah ini juga bukan syarat atau rukun nikah. Fikih Manhaji Madzhab Syafi’i menjelaskan, khutbah ini disampaikan di hadapan suami berdasarkan hadits riwayat dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu anhu tentang khutbah hajat. Syaikh Wahbah Az Zuhaili dalam Fiqih Islam wa Adillatuhu menjelaskan lebih panjang. Sekaligus mengetengahkan beberapa contoh khutbah baik yang Rasulullah ajarkan berupa khutbah hajat maupun khutbah singkat dari Sahabat Nabi. Isi Khutbah Nikah Syaikh Wahbah Az Zuhaili menjelaskan, khutbah nikah dimulai dengan tahmid dan syahadat, sholawat Nabi, lalu pesan taqwa dan menyebutkan maksudnya. Beliau kemudian mencontohkan khutbah nikah Ibnu Mas’ud radhiyallahu anhu. Bisa juga khutbah nikah hanya dengan tahmid, syahadat, dan sholawat Nabi. Syaikh Wahbah Az Zuhaili mencontohkan,khutbah Ibnu Umar radhiyallahu anhu saat diundang untuk menikahkan orang. Ibnu Umar mencukupkan khutbah nikah singkat dengan tiga poin itu. Syaikh Wahbah Az Zuhaili juga menerangkan, boleh akad nikah tanpa khutbah. Sebagaimana Rasulullah pernah menikahkan seorang sahabat dengan seorang sahabiyat tanpa membaca khutbah nikah. Contoh Khutbah Nikah Berikut ini salah satu contoh khutbah nikah dan artinya. إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا . مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِىَ لَهُ . أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ . اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى رَسُوْلِ اللَّهِ وَعَلَى أَلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالَاهُ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا . يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا اَمَّا بَعْدُ , فَإِنَّ اللَّهَ أَمَرَ بِالنِّكَاحِ وَنَهَى عَنِ السَّفَاحِ فَقَالَ اللَّهُ تَعَالَى وَأَنْكِحُوا الْأَيَامَى مِنْكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَائِكُمْ إِنْ يَكُونُوا فُقَرَاءَ يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ وَاعْلَمُوْا أَنَّ النِكَاحَ سُنَّةٌ مِنْ سُنَنِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. وَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَا وَاللَّهِ إِنِّى لأَخْشَاكُمْ لِلَّهِ وَأَتْقَاكُمْ لَهُ ، لَكِنِّى أَصُومُ وَأُفْطِرُ ، وَأُصَلِّى وَأَرْقُدُ وَأَتَزَوَّجُ النِّسَاءَ ، فَمَنْ رَغِبَ عَنْ سُنَّتِى فَلَيْسَ مِنِّى وَقَالَ أَيْضًا يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ ، فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ، وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لأَهْلِهِ وَأَنَا خَيْرُكُمْ لأَهْلِى وَإِذَا مَاتَ صَاحِبُكُمْ فَدَعُوهُ بَارَكَ اللهُ لِىْ وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِىْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلأَيَاتِ وَالذِّكِرِالْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّىْ وَمِنْكُمَ تِلَاوَتَهُ إِنِّهُ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمِ . أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ اْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ Arti Khutbah Nikah Sesungguhnya segala puji hanya bagi Allah. Kami memuji-Nya, memohon pertolongan dan ampunan kepada-Nya. Kami berlindung kepada Allah dari kejahatan diri-diri kami dan kejelekan amal perbuatan kami. Barangsiapa yang Allah beri petunjuk, maka tidak ada yang dapat menyesatkannya, dan barangsiapa yang Allah sesatkan, maka tidak ada yang dapat memberinya petunjuk. Aku bersaksi bahwasanya tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah saja, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwasanya Nabi Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya, tidak ada Nabi sesudahnya. Semoga shalawat, salam, dan keberkahan terlimpah kepada Rasulullah, keluarga dan sahabat beliau, seorang orang-orang yang mengikuti beliau. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya, dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam. QS. Ali Imran 102 Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Rabb-mu yang telah menciptakanmu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan istrinya, dan dari-pada keduanya Allah memperkembang-biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan menggunakan Nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan peliharalah hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan menga-wasimu. QS. An Nisa 1 Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar. Niscaya Allah akan memperbaiki amal-amalmu dan mengampuni dosa-dosamu. Dan barangsiapa menaati Allah dan Rasul-Nya, maka sungguh, dia menang dengan kemenangan yang agung. QS. Al Ahzab 70-71 Baca juga Ayat Kursi Adapun setelah itu. Sesungguhnya Allah memerintahkan menikah dan mengharamkan zina. Allah Ta’ala berfirman Dan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu, dan juga orang-orang yang layak menikah dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha luas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui. QS. An Nur32 Dan ketahuilah bahwa nikah itu adalah sunnah dari sunnah-sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda Adapun aku, demi Allah, adalah orang yang paling takut kepada Allah dan paling bertakwa kepada-Nya. Akan tetapi aku berpuasa dan juga berbuka, aku shalat dan juga tidur serta menikahi wanita. Barang siapa yang membenci sunnahku, maka bukanlah dari golonganku. HR. Bukhari dan Muslim Beliau juga bersabda Wahai sekalian pemuda, siapa di antara kalian yang telah memiliki kemampuan menafkahi keluarga, hendaklah ia menikah. Karena menikah itu lebih bisa menundukkan pandangan dan lebih bisa menjaga kemaluan. Dan barang siapa yang belum mampu, hendaklah ia berpuasa karena hal itu bisa menjadi perisai baginya. HR. Bukhari dan Muslim Sebaik-baik kalian adalah orang yang paling baik bagi keluarganya. Dan aku orang yang paling baik bagi keluargaku. HR. Tirmidzi; shahih Semoga Allah memberi berkah kepadaku dan kepadamu dalam Al Qur’an yang agung. Dan memberi manfaat kepadaku dan kepadamu dengan apa yang ada di dalamnya, dari ayat-ayat dan peringatan yang bijak. Dan semoga Allah menerima dariku dan darimu dalam membacanya, karena sesungguhnya Allah Maha penerima taubat lagi Maha Penyayang. Aku katakan perkataanku ini, dan mohonlah ampun kepada-Nya. Karena sesunggunya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Baca juga Khutbah Nikah Singkat Demikian hukum, isi, dan contoh khutbah nikah. Semoga bermanfaat. Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/BersamaDakwah]
fQsj. dzci1p5m7u.pages.dev/324dzci1p5m7u.pages.dev/997dzci1p5m7u.pages.dev/841dzci1p5m7u.pages.dev/369dzci1p5m7u.pages.dev/655dzci1p5m7u.pages.dev/192dzci1p5m7u.pages.dev/32dzci1p5m7u.pages.dev/410dzci1p5m7u.pages.dev/167dzci1p5m7u.pages.dev/8dzci1p5m7u.pages.dev/678dzci1p5m7u.pages.dev/335dzci1p5m7u.pages.dev/15dzci1p5m7u.pages.dev/560dzci1p5m7u.pages.dev/876
kumpulan khotbah pra nikah