NaskahDrama 7 Orang Komedi. Kumpulan Naskah Drama Untuk 6 Orang 2 Laki Laki 4. Naskah Drama Singkat 5 Tokoh 2 Laki Laki 3 Perempuan. Drama 10 Orang 4 Laki Laki 6 Perempuan Sinopsistv Net. Naskah Drama Singkat 5 Tokoh 2 Laki Laki 3 Perempuan. Naskah Drama 2 Laki Laki 4 Perempuan Kumpulan Sinopsis. Naskah Drama Singkat 4 Perempuan 1 SINOPSIS Alkisah ada seorang perempuan yang tinggal di sebuah rumah yang sangat kecil dan dihuninya seorang diri. Orangtuanya telah tiada semenjak 1 bulan yang ia tidak punya keluarga siapapun maka sanggup tidak sanggup dia harus bisa hidup sendiri. Setiap manusia pasti punya keinginan atau punya harapan ,ya itu betul. Sama juga seperti perempuan punya keinginan dan dia punya mimpi yaitu ingin menjadi orang sukses. Tapi apa yang bisa dilakukan perempuan itu? Mau pergi ke kota untuk mencari pekerjaan tapi tidak punya modal bahkan mencari pekerjaan itupun sangat sulit kecuali kalau kata orang ’’yang beruntung itu adalah Bejo”,apa benar itu? Kalaupun iya sayangnya si Bejo tidak mau ikut perempuan itu Uhh… malangya. Akhirnya mau tidak mau yaa harus meneruskan warisan dari orang tuanya yang juga merupakan warisan leluhur dari kakek ataupun nenek moyangnya. Tukang Batu. Tidaklah asing lagi bagi perempuan itu karena sejak kakek,nenek serta kedua orangtuanya memang bekerja sebagai tukang batu. Kini warisan itu turun kepada cucunya,Apa ini sudah ditakdirkan? Apa memang wasiat yang diberikan oleh moyangnya diwariskan sampai 7 keturunannya dan Oh bayangkan sampai perempuan itu memiliki anak dan cucu apakah juga menjadi tukang batu itu mengiyakan semua pertanyaan tersebut diatas. Lalu bagaimana kehidupan perempuan itu? Daripada kepo yukkk,,simak ceritanya……. JADILAH DIRI SENDIRI BABAK 1 Ketika semua sudah lengkap,maka narator masuk ke panggung dan mulai bercerita Narator ”Alkisah terdapat seorang tukang batu yang pemalas,suka mengeluh dan selalu merasa tidak puas dengan dirinya sendiri” Tukang batu ”aduh hari ini aku harus nanti capek aku duduk-duduk dulu. duduk di sebuah batu Batu ”Bergerak-gerakwadow…sakit tau!.sambil marah-marah.Bau lagi !kentut ya? sambil menutup hidung Tukang Batu ”Terkejut dan takutmaaf cuman sedikit batu kok Bisa ngomong? Batu ”Ini kan cuman drama” Tukang batu ”O…….” Batu ”awas..! sambil mengancam Tukang batu pun ketakutan lalu melihat-lihat sekeliling,mencari tempat untuk dia melihat pohon dibelakangnya Tukang batu ”kebetulan ada buat bersandar nih” Pohon ” lecet nih. Tukang batu ”terkejutLho kok pohon juga bisa ngomong” Pohon ”Wah menghina adalah pohon bisa melakukan apa aku bisa menyanyi dan menari.menyombongkan diri Tukang Batu ;”masak sih ?”pertama-tama pohon menyanyi seriosa dan tukang batupun Menutup kupingnya karena suara pohon yang melengking dan mulai selesai,tukang batu hanya bisa terkejut Bunga ”hei…aku saja yang punya suara bagus dari tadi dengar suaraku ….mau request lagu apa penonton? Tukang batu ”oke,saya test suara kamu gimana kalau kamu nyanyi Lagunya juwita lapar itu banyak josss! Bunga ”yuk penonton kita nyanyi akhirnya semua pada bernyanyi dan berjoged ria Tukang batu ” saya yang nyanyi…musiiikkk…” Narator ”sudah diam lanjut ke babak berikutnya” BABAK 2 Narrator ketika narrator masuk,semua menjadi patung dengan gaya yang aneh Tukang batu ”wahhhh…panas sekali ya !sambil sesekali mengipasi mengusap keringatnya dengan sapu tangan dan tidak sengaja memerasnya di sebelah batu Narator ” lalu angin datang dengan tiba-tiba,angin berhembus dengan kencang tukang batu ”kalian ngapain datang kesini?” angin 1 ”kami cuma mau lewat,sambil mau menyapa para penonton.sambil melambailambaikan tangan” angin 2 ”ya, lagi pula aku tadi lihat matahari disini, dan kamu juga kelihatan sangat kepanasan” Tukang Batu ”iya nich. Ini thu gara-gara matahari!” Batu ”emang sich gara-gara matahari, tapi nggak pakek meres sapu tanganmu ke aku kaleee. Ini kan cuma boong-boongan tau. Tukang batu ”pergi menjauh Pemarah sekali batu memang panas sekali. Matahari ”hih apaaan sih pada sewot aja betul memang saya dan hanya saya yang menyebabkan panas ini. Angin 1 ” Ya kan, benar apa kata saya, mendingan kita di sini bisa ngademin kalian.” Angin 2 ”ya betul itu, jadikan kita di sini bisa berguna buat kalian semua.” Matahari "udah ah kalian, pergi sana ganggu aja!!!” Angin 1 & 2 ”hiiih, dasar egois. pergi dengan muka cemberut Tukang batu ”wah..enak sekali ya jadi memberi panas tapi dia sendiri tidak kepanasan. Matahari ”ya iyalah saya gituloh sambil bergaya fungky Tukang batu ”berfikir lalu dapat ide.hmmmm….matahari,bagaimana kalau bertukar tempat menjadi matahari dan kamu menjadi tukang batu,bagaimana? Matahari ”tampak berfikir.Bagaimana ya?oke,tapi ada syaratnya.” Tukang batu ”apaan syaratnya? penasaran.” Matahari ”Kau harus beri aku sepiring nasi dan lauk pauknya.” Tukang batu ’’cuman itu?itu mah keciiillll” Matahari ”eittts tunggu nasi dengan gulai,sate,soto,Ayam goreng,ayam bakar,ikan gurami,terus sama telor mata kucing yang melirik ke kiri.” Tukang Batu ”tapi mana ada telur mata kucing yang melirik ke aku Cuma ingin merasakan jadi matahari. Matahari ”gimana ya. sambil berfikir ya mumpung saya lagi baik hati ya sudah lah cepet copot kostum kamu sekarang. Narator ”buat penonton jangan ngeres jangan yang aneh-aneh mikirnya lo ya. Akhirnya matahari dan tukang batu berganti kostum.” BABAK 3 Narator ”Akhirnya tukang batu itu menjadi matahari Berubah menjadi tukang batu.” Tukang batu ”Asyikkk akhirnya aku bisa jadi matahari.” Batu ” dekat dekat dong! panas nih!jauh sana.” tukang batu pun takut dan menjauh kearah pohon Pohon ”hei..pergi sana jangan tidak pohon langsung berpose silat,meniru gaya seperti ular yang ingin mematuk Tukang batu ’’Iya..iya dasar batu dan pohon enak sekali menjadi matahari.” Narator ”lalu datanglah sebuah awan hitam,yang terus mengejar matahari dan berdiri di batupun jengkel.” Tukang batu ”Hei..awan kan masih sih selalu didepanku?.” Awan hitam ”Hei..matahari,kamu tidak tahu siapa aku ya?Aku ini Awan lagi aku akan menurunkan kamu harus sembunyi dulu.” Tukang batu ”O..begitu ya..ya sudah saya ngumpet dulu.” Awan hitam ”Cepetan dong..!” Tukang batu ”berfikirwah enak dong menjadi awan awan Hitam mau menjadi awan hitam dam kamu Menjadi Awan hitam ”Hmmm..menggeleng-gelengTidak. Bisa jadi .Yayaya” Tukang batu ”asikkk akhirnya bisa jadi awan hitam,Aku mau membuat hujan yang lebat..dan aku bisa berkuasa ha..ha..ha..!” Setelah awan hitam alias si tukang batu itu membuat hujan yang sangat munculah petir Petir ”Ha..ha..ha” Narator ”Datanglah sang petir sambil mengeluarkan kekuatannya yang mengeluarkan bunyi ceter cetar membahana halau lalu lintar tar..tar… Akhirnya awan hitam alias si tukang batu saling beradu kekuatan mereka. Si awan hitam alias tukang batu itu membuat hujan deras sederas derasnya. Saking derasnya hujan yang dibuat awan hitam alias si tukang batu tersebut membuat bunga dan pohon tidak kuat menampung jumlah air yang banyak kemudian pohon dan bunga itu mati Tukang batu ”Ha..ha..ha akulah yang berkuasa lihat bunga dan pohon kalian ini sangatlah lembek jauh jika dibanding saya.” Petir ”Dasar kau ini tak berperi kemanusiaan” Tukang batu ”memangnya kamu sendiri berperi kepetiran?Sudah terbukti kalau kamu cupu..! Petir ’’Sombong..lihat saja nanti kamu bakal dapat pembalasan”. Lalu kemudian petir pergi meninggalkan awan hitam alias tukang batu tersebut. Tukang batu ”huuu syirik aja semua tumbuhan heiii…rupanya kamu masih hidup batu jelek.” Batu ”Hai..awan dong! Aku kan aku sangat kuat.sambil memamerkan ototnya Jadi aku tidak akan lecet sedikitpun.” Tukang Batu ”O..begitu ya.berfikir.Hmmm..ngomong-ngomong batu, Mau tidak kita tukaran tempat?.” Batu ”Apa.berteriak keras.Kamu fikir aku bodoh ya,bisa kamu suap seperti si matahari dan awan hitam.” Tukang batu ’’Ayolah.! Apapun syaratnya aku akan penuhi.” Batu ”Tidak masih marah dan berteriak.Enak saja ! Tukang batu ”please..!” Batu ’’Tidak” Tukang batu ”He..!! mau apa tidak mencengkram kerah baju si batu Batu ’’Eh..iya deh kalau marah dong. merayu si tukang batuYa sudah kamu jadi batu..silahkan” Tukang batu ”Pergi sana..!Awas ya kembali lagi.lalu si batu pergi Asikk sekarang aku menjadi batu yang perkasa” Tak lama kemudian datanglah,si tukang batu alias si matahari Matahari ”Wah..hari yang sangat cerah untuk memulai pekerjaanku Sebagai tukang kebetulan banyak batu disini. Matahari mulai memukul batu dengan palunya Tukang batu ’’aduuuuhh matahari…kenapa memukul aku?” Matahari ”kamu ini gimana tho..katanya tukeran, terus aku kau suruh jadi tukang pekerjaanku ya memecah batu.” Tukang batu ”O……tapi aku mati dong!”. Matahari ”Ya terserah suruh kamu jadi batu.terus memukul lagi Tukang batu ”Tunggu..!Aku mau jadi tukang batu lagi kalau lagi ya? Matahari ”O…tidak bisa..terus memukul-mukul Tukang batu ”lontong …lontong..lontong….ibu narator kemana ..Ibu narator.”Oh tuhan tolonglah aku janganlah kau Biarkan diriku dipukuli terus begini…houwoo".nyanyi lagu Matahari ”sudah diam..berisik gak usah nyanyi deh!!” Tukang batu ”Bu lama sekali acaranya dipukulin terus Narator ”Iyaaaaa…cerewet amat sih,siapa suruh gak puas jadi diri akibatnya.” Penutup Demikianlah makalah sederhana yang berjudul “JADILAH DIRI SENDIRI” yang telah kami tulis sebagai tugas SENI BUDAYA Semester 1 ini. Sekali lagi kami mengucapkan terima kasih kepada bapak/ibu guru yang telah membimbing kami serta teman–teman yang telah membantu tersusunnya makalah ini sehingga kami dapat menyelesaikan tepat pada waktunya. Kami sebagai penyusun akan menyampaikan Amanat dari drama di atas AMANAT Percayalah pada dirimu sendiri dan yakin pada kemampuan mu sendiri, jangan membandingkan kemampuanmu dengan orang arang lain, karena setiap makhluk di dunia ini mempunyai kemampuan yang berbeda-beda, karena dengan kemampuan kita belum tentu orang lain bisa menjalaninya. ONLY YOU cintaku berawal dari gerbang sekolah “kringggg” bell sekolah berbunyi, pak satpam segera menutup pintu gerbang.. Violin terlambat bangun.. dia segera bergegas untuk pergi sekolah.. sesampainya di sekolah pintu gerbang sudah di tutup oleh pak satpam, Violin meminta tolong kepada pak satpam agar membukakan pintu gerbang .. Violin “pak tolong pak, tolong bukakan pintu gerbang ini, sekali ini saja saya janji nggak akan telat lagi wajah memelas ” Pak satpam “nggak bisa nak, kamu sudah terlambat 10 menit” Raka “bukakan pintunya pak.. tangan di masukkan saku celana, dan bersikap cuek” Pak satpam “iya denn.. membukakan pintu gerbang” Violin “makasih yaa pak, makasih juga yaa kak sambil lari tergesa gesa ” Pada saat istirahat ... Violin “ehh temen-temen, kalian tau nggak yang aku alami tadi pagi ?” Harum,Yohana “nggak tau.. muka flat apaan emang ?? kepo nih ?? ” Violin “emm kasih tau nggak yaa wajah nyengir..?? “ Harum “hishh, apaan ?? udah di dengerin juga.. ” Violin “hehe, bercanda bercanda.. tadi aku telat masuk sekolah...” Yohana “yaahh, cuman itu ? kirain penting..’’ Violin “belum selesai ceritanya, jadi tadi pintu gerbang udah di tutup sama pak satpam tapi ada kakak kelas cowok yang nolongin aku, dan parahnya sampai sekarang aku masih kebayang sama wajahnya dia .. tiba2 tertuju pada satu pandangan dan menepuk tangan ke 2 temannya ehhh ehhh liat tuhh, itu dia orangnya,, gimana menurut kalian ?? ehhhh tapi tunggu dulu deh.. cewek yang disebelahnya itu siapa yaa ?” Harum “lhooohh itu kalo nggak salah kan kak Raka, itu cowok yang nolongin kamu ? itu kan kakak kelasku waktu SD.. setauku sih dia anak donatur terbesar di yayasan semesta ini.. jangan bilang kamu naksir sama dia ?? emmm aku nggak tau, mungkin cewek itu pacarnya.. ” Violin “muka panik gelagaban haa? Anuu .. emmm. Enggak lah, aku cuman kagum aja sama dia pas dia nolongin aku tadi..ternyata dia orang yang berpengaruh juga yaa di sekolah ini.. haa ?? pacarnya ?! jadi dia udah punya pacar ??!wajah kaget” Yohana “tunggu.. tunggu.. biar aku lihat dulu sambil melihat wajah Raka dan Violin emmmm menurutku.. kamu pantes kok sama kak Raka .. hehehe eitssss.. emang kenapa kalau pacarnya ? kamu cemburu ?wajah nyengir sambil ketawa” Violin “hisshh, apaan sih yo.. nggak lah.salah tingkah.” “kringgg” bell tanda istirahat berakhir.. Violin dan sahabatnya pergi ke kelas dan mengikuti pelajaran selanjutnya, mereka sudah sepakat bahwa pulang sekolah nanti mereka akan pergi ke cafe.. setibanya di cafe .. Violin “hey rum, tadi kan kamu bilang kalo kamu adik kelasnya emm siapa tadi ?? kak Raka bukan ?? itu orangnya gimana sih ??” Harum “ohhh itu kak Raka namanya, dia baik kok .. lumayan pinter juga, kamu pengen kenalan sama si doi ??” Yohana “kok wajahmu tersipu malu gituu vio ?? jangan jangan beneran suka yaa ??” Violin “haduhh kalian berdua ni apa apaan sih..” Harum, Yohana “udahh.. ngaku ajaa !! membentak violin” Violin “hisshh.. iya iyaa yaudah aku ngaku, sempet emmm ...kagum juga sihh sama kak Raka tersipu malu ” Yohana “tuh kan ngaku juga..” Keesokan harinya.. Yohana “ehh deketin Violin sama kak Raka yukk.. gimana rum ?” Harum “boleh juga tu. Tapi gimana yaa caranya ??” Yohana “emm kayaknya aku tau deh gimana caranya...” Harum “apaan yo ? kasi tau dong.. “ Yohana “liat aja ntar .. hehe” Beberapa hari kemudian, 2 sahabat Violin membuat sebuah rencana untuk Violin dan Raka.. Yohana dan Harum membuat 2 surat tanpa nama yang ditujukan kepada Raka dan Violin.. kedua surat tersebut di letakkan di atas meja Raka dan di atas meja Violin, ketika Yohana dan Harum meletakkan surat di meja Raka,Giselle dan Acel mengetahuinya... Giselle “apaan nih ? surat ? kok ada di atas mejanya Raka ? kurangajar tu adek kelas. Berani banget dia ngasih surat ke Raka. . marah” Acel “jadi dua orang tadi adek kelas kita ?? apaan nih isinya ?? sambil mengambil surat dan membacanya hahahaaha ternyata ngajakin deni ketemuan ketawa geli” Giselle “hisshhh, kok lo ketawa sih ? gue lagi sewot, malah di bercandain..” Acel “ampunnn .. berhenti ketawatenang sel, gue punya ide..” Giselle “apaan ?” Acel “kita buntutin aja ke taman, jadi kita tau kan siapa yang mau ngrebut Raka lo itu ?? besok di sekolah kita bikin perhitungan sama adek kelas nggak tau diri itu, gimana ?!” Giselle “tumben lo agak pinteran dikit, makan apaan lo barusan ?? okeeeyy gue setuju sama ide lo senyum jahat” Sore harinya,di taman.. Violin, Raka “lhohh, kamu ?? ngapain disini ? bersamaan wajah kagetViolin saltingRaka wajah Tanpa Expresi” Violin menunjukkan surat kepada Raka Raka menunjukkan surat kepada Violin Raka jalan menuju kursi di taman Violin mengikuti Raka Violin “kak...” Raka “apa ? nada cuek” Violin “aku boleh jadi temen kakak nggak ??” Raka memandang Violin lalu meninggalkan Violin Giselle, Acel “memandangi dari kejauhan sambil kesal” keesokan harinya ... Giselle “heehh .. lo..! lo mau deketin Raka ?? berani banget lo.. !! membentak ” Acel “anak kecil baru lahir aja, udah berani ngrebut pacar orang !!” Violin “haah ?? maksudnya kakak apa ? muka polos” Giselle “nggak usah munafik deh, lo kemaren ketemuan kan sama Raka ?? ngaku !! marah ” Raka datang menghampiri Giselle, Violin.. dan menarik Giselle pergi Giselle “hehh.. urusan kita belum selesai yaa !! inget itu !! menatap mata Violin Giselle “apaan sihh Ka ?” Raka “tenang dulu sel.. udah, nggak usah mikirin masalah di taman kemaren, itu juga nggak sengaja ketemu kok..” Giselle “haaa ?? nggak sengaja ?? bukannya kamu datang karena surat tanpa nama itu ?? lagian kamu ngapain dateng sihh??kesal ” Raka “aku kira kamu yang ngasih surat ke aku, makanya aku dateng..” Giselle “hishhh.. aaaahh udah udah, jadi sebel gue sama lo pergi meninggalkan Raka” Violin tampak sedih mendengar ucapan Giselle di sekolah tadi, diapun menangis.. sedangkan Giselle masih kesal dengan Raka, Giselle melampiaskan kemarahannya dengan berpesta di rumah Acel... Acel “nih sel, minum dulu .. minuman ini bikin lo lupa sama kejadian tempo hari, ayolah kita senang senang.. mengajak minum bersama ” Giselle “meminun minuman yang diberikan Acel” Acel “gimana ? enak kan ? apalagi kalo ditambah ini ?? menyerahkan bungkusan berisi narkoba” Giselle “enak juga nih, dapet dari mana lo ? masukin gih.. “ Acel “memasukkan narkoba ke dalam minuman udahh ni gratis buat lo, tapi lain kali lo harus bayar ke gue ..” Giselle “ohh okeyy, thanks yaa senyum kepada Acel” Dirumah Violin.. Harum, Yohana “memencet bell pintu rumah Violin, Vio Vio..” Mama Leica “ehh kalian nak, ayo masuk sini....mengajak masuk rumah” Harum “tan, Violin nya ada nggak ?” Mama Leica “aduhh maaf nakk, Violin sedang kursus biola, mungkin bentar lagi dia pulang..” Yohana “ohh begitu yaa tante ? yasudah kalo seperti itu..” Mama Leica “ditunggu dulu aja, oo iya tante boleh tanya sesuatu nggak ??” Harum, Yohana “tanya apa tante ?” Mama Leica “Violin beberapa hari ini merasa sedih, apa kalian tau penyebab vio sedih ?? boleh nggak tante tau ??” Harum “emmmm .. sebenernyaa..” Yohana “sebenernya Violin sedang jatuh cinta sama kak Raka tante, kak Raka itu kakak kelas kita.. tapi dia di cuekin sama kak Raka, gara gara kita kemaren Violin di marahin abis abisan sama pacarnya kak Raka. Mungkin gara gra itu dia jadi sedih..” Mama Leica “ohh jadi seperti itu ceritanya.. “ Harum “iyaa tan, maafin kita yaa tan udah bikin Violin jadi sedihh..” Yohana “tapi niat kita baik kok tan..” Mama Leica “sudah tidak apa apa..” Yohana “Violin kok nggak dateng dateng ya rum ? berbisik ke Harum” Harum “iyaa nihh, pulang aja yuk.. kita minta maaf ke Violin besok aja di sekolah berbisik ke Yohana Harum, Yohana ”emm tante, kita berdua pulang dulu yaa.. besok aja kita ketemu sama Violin di sekolah.. sambil berpamitan” Mama Leica “ohh iya, makasih yaa nak udah crita ke tante, ati ati di jalan,,” Harum,Yohana “iyaa, sama sama tan..pergi meninggalkan rumah Violin” Keesokan harinya, Violin diantar mamanya ke sekolah.. Mama Leica “jadi nggak mau cerita sama mama nih..?” Violin “crita ? crita apaan mah ? Vio nggak ada masalah kok..” Mama Leica “apa mama perlu mencari cowok yang namanya Raka biar kamu ngaku sama mama?” Violin “lhooh kok ?? pasti Harum sama Yohana yang ngasi tau..!!” Mama Leica “udah, nggak usah malu sama mama.. jadi yang mana orangnya ??” Violin ; “emm itu tu yang jalan kaki sama cewek.. menunjuk Raka dan Giselle” Malta “ohh itu, kamu suaka sama dia ?? tampang nggak jelas kayak gitu..??” Violin “hihh mama apaan sih.. udah Vio turun dulu cium tangan” Violin masuk ke kelas dan menaruh tas nya, kemudian Violin pergi ke perpus untuk membaca buku.. Violin “sedang membaca buku” Raka “sendiriaan aja.. ?sambil menghampiri Violin” Violin “iyaa kak, kakak juga sendirian ??” Raka “hemmm, boleh duduk sini ??” Violin “boleh kak, silahkan..” Raka “hemm.. oyaa maafin Giselle kemaren ya..” Violin “iyaa, nggak papa kok kak, aku nggak tau kalo kakak udah punya pacar..” Raka “sebenernya aku sama Giselle nggak ada apa apa, kita berdua cuman deket aja..” Violin “ohh gitu yaa kak ?” Raka “yapp” Violin “ngomong ngomong kakak tumben nggak cuek sama aku ?” Raka “tersenyum dan pergi meninggalkan Violin” Giselle “dari kejauhan melihat Raka dan Violin ngobrol, kesal, merobek robek kertas yang dipegang” Malam harinya Acel dan Giselle pergi ke diskotik, Giselle meminta obat yang diberikan Acel .. Giselle “gue mau obat yang kemeren dong, pusing banget nih gue..” Acel “tenang tenang, masih banyak kok persediaan gue..” Giselle “gue beli dua bungkus memberi segepok uang” Acel “nihh sel.. memberikan bungkusan ayoo kita joget.. asik kan ?? “ Giselle “tersenyum” Beberapa saat kemudian... Giselle “pingsan’ Acel “panik aduuhh ni anak pake pingsan segala lagi.. mengambil HP dan menelfon Raka ka, lo cepet dateng ke tempat nongkrong gue..” ~via telephon .. Raka ada apa ? ~via telephon.. Acel Giselle pingsan, cepetan ke sini.. ~via telephon.. Raka oke, gue segera kesana.. Acel “sel ?? bangun sel! memegang badan Giselle” Giselle “setengah sadar gue pusing banget nihh” Raka “udah,, kita bawa aja ke rumah lo..” Acel “iyaa ka ayoo buruan..” Di dalam perjalanan... Giselle “ehh lo ka.. sambil memasukkan narkoba ke dalam kantong jaket Raka” Raka “nggak usah banyak gerak, tidur aja” Acel “udah lo pulang aja, makasih ya udah nganteri kita, gue bisa kok jaga Giselle” Raka yaudah gue pulang.. ................................................................................................................................... Raka ketika berjalan melihat Violin dan menghampirinya Violin melamun di taman Raka sendiriaan aja nih ? Violin ehh kak raka..kaget Raka pake ni jaket ku..mengulurkan jaket malam sedingin ini pergi ke taman nggak pake jaket... Violin nggak usahh kak, udah biasa kok.. Raka udah pake aja nggak papa.. Violin makasih kak.. gimana kak giselle ? masih marah nggak sama aku ? Raka keliatannya sih masih, tapi nggak usah dipikirin.. Violin aku nggak enak kak sama kak Giselle.. aku takut.. emm takutt... Raka takut katauan kamu suka aku ? sambil melihat violin Violin ishhh kakak nih apaan sihh ketawa Raka bercandaa, hisshhh kamu lucu banget sihh ikut ketawa sambil memberantakkan rambut violin Violin ahh kakak bisa aja.. emm yaudah aku pulang dulu yaa kak. Jaketnya aku bawa nihh?? Raka yaudah ati ati yaa..iya bawa aja tersenyum pada Violin ............................................ ....................................................................................................... Mama Leica dari mana nak ?? Violin taman ma.. Mama Leica itu jaketnya siapa ?? Violin ohh ini jaketnya kak raka ma.. Mama Leica raka lagi raka lagi.. yaudah sini biar mama cuci, besok balikin sama dia.. mengambil jaket Violin ohh iya nih mah..menyerahkan jaket Mama Leica merogoh saku jaket ini obat apa Vio ? Violin nggak tau mah, mungkin itu punya kak raka.. Mama Leica jangan jangan ini narkoba ?? Violin haa? Nggak mungkin ahh mah pergi meninggalkan mamanya Mama Leica tapi nakk, percaya sama mama.. sambil melihat obat ........................................................................................................................................................... ...................................................................................................................... Ibu Violin sudah mulai curiga dengan Raka dan yakin bahwa Raka bukanlah anak baik-baik. Mama Leica “Vio, jangan lupa kembaliin jaketnya Raka, bilang makasih juga..” Violin “Iya, ma. Nanti aku kembaliin” Mama Leica “Coba kamu liat ini, mama nggak percaya kalau ini obat biasa, ini pasti narkoba atau semacamnya. Dari awal mama udah nggak suka sama sosok Raka, coba kamu tanyain sama dia” Violin “Mama apaan sih, jangan nuduh sembarangan. Kak Raka di sekolah nggak pernah bikin ulah kok, Vio nggak yakin kalau kak Raka ngedrug” Mama Leica “Terserahlah. Udah buruan berangkat” Violin “Berangkat dulu ya, ma.” Di sekolah .. Violin “Kak Raka!” memanggil dari kejauhan Raka “Eh, hai, Vio” Violin “Kak, ini jaketnya kemarin, makasih ya. Oya, kemarin ada ini di kantung jaketnya, kakak sakit apa sih?” Raka “Iya, sama-sama. Hah ?? obat apaan emang ? coba kakak liat..” Violin “ni kak .. sambil menyerahkan obat” Harum “ehh vio.. ayoo ke kelas .. menarik vio” Violin “meninggalkan Raka udah dulu yaa kak..” Raka “sambil bergumam ini pasti perbuatan giselle..” Gisella “menepuk pundak Raka hei, Ka. Ngapain ngelamun disini..” Raka “ehh giselle.. ni punya lo ?? memperlihatkan obat” Giselle “ehhh ini.. iya ini punya gue.. lo simpen dulu aja yaa.. ntar gue ambil ke rumah lo..” Sepulang sekolah, giselle menelepon acel. Acel “menerima telepon halo, sel, tumben nelpon. Ada apa??” Giselle “gakpapa kok, gue cuman pengen cerita, gue heran, cel. Kok gue udah nggak tertarik lagi sama Raka ya, pengen rasanya buat dia menderita..” Acel “loe gimana sih? Bukannya dulu loe paling gak suka ada cewek deket sama Raka??” Giselle “iya sih, tapi sejak dia terlalu perhatian sama anak baru itu gue jadi nggak respek lagi sama Raka..” Acel “emang loe mau apain Raka?” Giselle “ada lah pokoknya, liat aja nanti menutup telepon..” Malamnya, giselle mendatangi rumah raka untuk mengambil obat yg dititipkannya... Polisi “mengetuk pintu permisi..” Raka “membuka pintu iya, ada kepentingan apa ya, pak?” Polisi “apa benar ini rumah saudara Raka?” Raka “iya, benar, dengan saya sendiri..” Polisi “maaf, dek. Saya mendapat laporan bahwa anda terlibat dalam pengedaran dan pemakaian narkoba..” Raka “haa ?? gak mungkin lah, pak. Saya tidak pernah mengedarkan narkoba apalagi sampai memakainya..” Polisi “nanti bisa anda jelaskan di kantor polisi..” Keesokan harinya di sekolah... Violin “Rum, Yo, ini ada apa sih? Kok dari tadi banyak yg nggerombol? Pada ngomongin apa sih?” Yohana “kamu nggak dapet kabar apa-apa?” Harum “sekolah kita lagi disorot, dicap jelek sama media, ini semua gara-gara Kak Raka..” Violin “Kak Raka? Kok bisa?” Yohana “kak raka semalem ditangkep polisi gara-gara ngedrug. Tapi herannya, kak giselle juga ikut ngilang. Padahal beritanya bilang kalau kak giselle yg laporin kak raka..” Violin “raka.... Berarti bener yang mama bilang, obat waktu itu bener narkoba..” Polisi menemukan bukti baru atas kasus Raka, ia hanya ditetapkan sebagai pengedar bukan pengguna... Polisi pun mendapat bukti bahwa Giselle dan kawannya Acel yang terlibat dalam pengedaran narkoba. Mereka akhirnya ikut ditahan... Sepulang sekolah... Violin “ma, mama sayang sama vio?” Mama leica “kamu bicara apa sih, nak? Ya jelaslah mama sayang bgt sama vio..” Violin “vio boleh minta satu hal? Vio janji kalau mama kabulin permintaan vio, vio bakal nurutin apa yg mama minta..” Mama leica “vio, ada apa? Kamu bilang yg jelas? Iya, mama mau kabulin. Kamu minta apa?” Violin “Kak Raka dipenjara, ma. Gara-gara narkoba..” Mama leica “raka?? Mama kan udah bilang sama kamu...” Violin “memotong pembicaraan mama tolong tebus kak raka dr penjara, vio mau kak raka bebas. Ini bukan salah kak raka, dia cuma jadi korban..” Mama leica “oke, mama akan bebasin raka. Satu syarat, kamu lanjutin sekolah di Amerika. Mama udah nggak suka sama lingkungan kamu sekarang..” Raka, Giselle, dan Acel bebas dari penjara atas pertolongan keluarga Violin, tapi Raka tak tahu siapa yg telah menolongnya. Sedangkan Giselle dan Acel tahu bahwa Violin lah yg sudah membebaskan mereka. Mereka telah menyadari kesalahannya selama ini dan ingin bertemu dengan Violin untuk berterima kasih sekaligus meminta maaf. Setahun berlalu dan Raka melanjutkan sekolahnya di SMA Semesta Sudah lama ia tak melihat sosok Violin dan ia sama sekali tak curiga karena baginya ia sudah tak layak bertemu dengan violin. Keesokan harinya Chaca “Pak, tolong bukain pintunya, tolong sekali ini aja” Raka “Pak, biarin dia masuk, tolong dimaklumin, dia kan murid baru” Pak satpam “Iya, den” Chaca “Makasih banyak, Kak” berlalu meninggalkan Raka Raka “bergumam seperti dia….” Giselle “memperhatikan Chaca dan Raka dari kejauhan” Dan ternyata Chaca dan Raka satu kelas, hari demi hari berlalu raka terus memperhatikan Chaca, deni seperti melihat Violin dalam diri Chaca.. dia semakin tertarik dengan pribadi Chaca yang pendiam ... pada suatu hari.. Chaca “membaca buku di perpus” Raka “sendirian aja ??” Chaca “tersenyum melihat deni” Raka “boleh aku duduk di sini ??” Chaca “terserah..” Giselle “hai, ikutan dong. Kenalin namaku Giselle tersenyum dan menjabat tangan Chaca” Chaca “gue Chaca tersenyum dan menjabat tangan Giselle” Giselle “gue perhatiin, pribadi loe mirip sama adik kelas gue dulu..” Raka ”udah, sel. Nggak usah bahas dia lagi..” Giselle “maaf ya, Ka. Ini semua salah gue..” Raka “tersenyum aku sudah belajar melupakannya, lagipula dia sudah gak ada di sini..” Chaca “ini pada kenapa sih? Kok suasananya jadi tegang gini..” Giselle gue mau bilang sesuatu sama loe, Ka. Sebenernya, kita semua bisa bebas gara-gara Violin dan mamanya. Tapi, dengan syarat Violin harus pindah ke luar negeri untuk ngelupain kamu..” Chaca “Violin? Bebas? Ngomongin apa sih? Gue gak tau kalian ngomongin apa..” Giselle “gakpapa kok. Cha. Nggak ada apa-apa. Udah gue cabut aja. pergi meninggalkan Raka dan Chaca” Beberapa hari berlalu dan Raka semakin dekat dengan Chaca. Mereka menjalani kehidupan sekolahnya dan akhirnya mereka lulus. Raka, Chaca, Acel, dan Giselle telah berpisah satu sama lain dan mereka menjalani kehidupannya masing masing.... 7 tahun kemudian .. Saat ini Raka menjadi Kepala Yayasan di SMA Semesta dan banyak hal yang mengingatkannya dengan Violin. Ketika pikirannya penuh dengan bayangan Violin tiba-tiba ia melihat seorang gadis sedang berdebat dengan seorang satpam dan berusaha menerobos gerbang..... Ajeng “pak tolong pak, tolong bukakan pintu gerbang ini, sekali ini saja saya janji nggak akan telat lagi wajah memelas ” Pak satpam “nggak bisa nak, kamu sudah terlambat 10 menit” Raka “bukakan pintunya pak.. tangan di masukkan saku celana, dan bersikap cuek” Pak satpam “iya denn.. membukakan pintu gerbang” Ajeng “makasih yaa pak, makasih juga yaa pak sambil lari tergesa gesa ” Violin “dari kejauhan melihat kejadian yang dulu dia pernah alami dan berjalan mendekati raka makasih yaa kak sambil tersenyum kakak, nggak berubah yaa, nolongin orang telat mulu sambil tersenyum manis” Raka “kaget dan diam tanpa kata.... vioo ?? kamu violin kan ?? kemana saja kamu selama ini ??” Violin “akuu pergi ke America untuk melanjutkan study, mama yang menyuruh..” Raka “untuk menjauh dariku ??” Violin ”bukannn.. bukan gitu kak... mama udah tau kok kebenaran ceritanya, mama minta maaf karna udah nuduh kak raka..” Raka ”ohh tersenyum” Violin “mmmm.. begumam apakah kakak sudah menikah ?” Raka “aku menunggu seseorang dari America..” Violin “tersenyum dan terharu” Violin & Raka “Bergandengan tangan” The End
NaskahDrama Komedi 5 Orang Lucu Bingit from biasa juga disebut teater. Naskah yang berisi dialog tersebut kemudian . Tokoh adalah pemeran yang ada dalam cerita drama. Baca saja artikel ini sampai selesai. Contoh teks drama singkat 4 orang; Agar kamu tidak kebingungan, kamu bisa menjadikan contoh naskah drama singkat di
4 Contoh Naskah Drama Komedi Berbagai Tema – Drama komedi adalah salah satu tema drama yang banyak dipertontonkan. Drama komedi adalah bagian dari sekian banyak tema drama yang mampu menghibur para penonton, terlebih lagi jika drama tersebut dimainkan secara apik dan lucu dengan pemain yang mampu menguasai panggung dapat mengibur para penonton hingga memberikan sebuah kesan berarti kepada para penonton. Nah, dibawah ini adalah salah satu karangan naskah drama komedi yang bisa Anda simak. CONTOH NASKAH DRAMA KOMEDICONTOH NASKAH DRAMA KOMEDICONTOH NASKAH DRAMA KOMEDIContoh Naskah Drama Komedi 5 Orang Tema Komedian Judul Nggak Nyambung Deh..!! Pemain 4 Orang 1. Nahar 2. Candra 3. Jaskun 4. Lote Nahar Wah.. kalau siang bolong gini enaknya ngapain ya? cuaca panas, udah gitu angin nggak mau dateng lagi. Candra Siang bolong giman maksud kamu? emang dimana bolongnya? Jaskun Iya, aneh banget loe! kalau siang ada buntut bolongnya, kenapa malam nggak ada? Candra Iya bener, kagak pernah dengan tuh malam bolong. Emang kau denger darimana perkataan siang bolong itu, Har? Nahar Ya nggak tahu, orang siang bolong itu sering terdengar ditelinga saya, ya saya ngikut2 aja. Lote Ya kau Har… main ingkut aja loe.. kalau kau suka ikut-ikutan gitu, mending kau ngikut mak gue aja. Nahar Ngikut mak loe? ngikut kemana? Jaskun Iya, ngikut mak kau kemana, Lot? Lote Gini, mak gue kemarin kan mau pergi kemana gitu, mak gue ngajakin gue, tapi gue nggak mau. Nah, gimana kalau kau yang ikut, ntar gue kasih tahu mak gue. Candra Gila loe, Lot. Kau nyuruh Nahar ngkiut mak loe, tapi kau nggak tahu mau diajak kemana. Jaskun Iya, bingung gue sama si Lote ini. Jaskun Ye elah… kalian ini gimana sih?? kan kau pada udag tau, namanya aja Lote, gimana nggak ngebingungin? Candra Iya, namanya aja Lote, ya pantes aja apa yang dia omongin asal njeplak. Nahar Ya udah lah.. cuman gara-gara “siang bolong” kita pada jadi ribut! Jaskun Siapa yang ribut? dari tadi kita juga cuman ngomong2 doang, nggak ada perkelahian, nggak ada ribut2 tuh. Nahar Iya, maksud gue nggak usah dibahas lagi. Lote Lha kan entar dewan mau negbahas Rancangan Undang-undang. Jaskun Emang benar? DPR mau ngebahas soal “siang bolong” itu ya? Nahar Yea.. kau pada.. apa hubungannya siang bolong dengan pembahasan RUU di DPR. Candra Kan DPR itu Dewan Perwakilan Rakyat, perwakilan kita-kita, ya wajarlah kalau mereka ikut ngebahas apa yang kita bahas, bener nggak? Lote Bener itu! Nahar Bener apanya yang bener? asal ngomong aja loe.. pada gila semua emang. Lote Siapa yang pada gila? DPR yang gila ya? Candra Ah.. masak iya DPR gila? kan mereka itu para tokok intlektual, masak mereka pada gila? Nahar Iya gila, kalian semua ini yang gila. Lote Lha kita kan bukan DPR. Jaskun Eh.. gue tinggal dulu ya? Nahar Emang kau mau kemana, Mik? Jaskun Gue nggak kemana-mana. Nahar Nggak kemana-mana kok bilang “gue tinggal dulu”? gimana sih loe? Lote Ya terserah Jaskun dong, orang dia mau ngomong gitu, apa salahnya, iya nggak? kan itu kebebasan dia untuk ngomong. Jaskun Gue ngomong “gue tinggal dulu” karena gue mau kunci mulut gulu. Candra Emang kau bawa gembok? mana, nggak lihat tuh.. Nahar Lha ngapain mesti bawa gembok, emang kalau mau ngunci mulut harus pake gembok? Candra Yang namanya mau ngunci, kan harus ada gemboknya. Emang mau dikunci pakek apa kalau kagak ada gemboknya? Lote Iya, bener loe, Can. O’on amat sih si Nahar ini! Nahar Terserah kalian dah.. malas gue ngomong sama kalian.. kagak ada ujungnya!!! Lote Orang kita masih dipangkal, ya pantes aja belum nyampe ujungnye, bener nggak, Can? Candra Iye, that’s right bro. Jaskun Wooii… bahasa apaan tuh, Can? baru kali ini gue denger? Candra Ah.. gima sih loe, katanya udah ogah ngomong? Nahar Iya, katanya kau udah ogah ngomong? Jaskun Gue kan kagak pernah dengar ada bahasa gituan. Itu bahasa Mandarin ya, Can? Candra Iya bener, itu bahasa Mandarin. Lote Oh.. bahasa Mandarin ya… Nahar Dasar gila, orang bahasa Inggris dibilang bahasa Mandarin. Jaskun Bahasa apa sih yang bener? Mandarin apa Inggris? Candra Percaya aja ma gue, RT gue bilang itu bahsa Mandarin kok. Nahar Hemmm… Ya sudahlah, saya mau pergi dulu. Lote Ah loe.. kayak nggak betahan aja hidup didunia? umur kau aja baru 20 tahun, tapi udah mau pergi. Nahar Maksud gue, gue mau pulang dulu. Lote Oh gitu.. nah, salah kau dong.. kau bilang mau pergi, gue pikir kau udah nggak demen hidup. Nahar Terserah kau deh, Lot! TAMAT Nah, itulah sebuah naskah drama komedi lucu terbaru yang dapat jatikom share dengan para readers contoh naskah drama kali ini. Moga saja dapat bermanfaat bagi kalian, jangan lupa share nya yah. CONTOH NASKAH DRAMA KOMEDI Judul Drama Menonton Televisi Pemeran Adit, Dirham, Rani, dan Budi Karakter Tokoh Adit jahil dan usil, Dirham Mudah dipengatuhi, Budi lugu, Rani Selalu ingin tahu, Mirna Pemarah Sipnosis Drama Suatu ketika di malam hari pada saat sedang mati listrik pada jam-jam sinetron kartun kesayangan anak-anak. Adit sengaja keluar rumah untuk memberitahukan kepada teman-temannya, bahwa di rumahnya tetap bisa menonton televisi meski sedang mati listrik. Ia pun bergegas mengumpulkan teman-temannya di dekat alun-alun desa. Dialog drama Adit Hei, teman-teman. Ayo ke rumahku! Di rumahku kalian tetap bisa menonton televisi meskipun mati listrik. Budi Kamu bercanda ya Dit? Gelap-gelap begini, lampu penerangan saja tidak menyala. Kamu malah mengajak kami menonton televisi. Rina Bercandamu tidak lucu Dit. Malas aku. Dirham Hati-hati teman-teman, kalian bisa saja dikerjai oleh Adit. Aku paham betul bagaimana tingkah polahnya. Dia kan sangat jahil dan suka mengerjai teman-temannya. Budi betul itu. Aku tidak akan tertipu. Mirna Aku dulu pernah tertipu olehnya. Sekarang ini tidak akan lagi. Awas ya kalau kamu berani berbohong! Adit Ya Ampun, sungguh. Aku tidak berbohong. Aku masih bisa menonton acara telivisi meski saat ini sedang mati listrik. Apa di rumah kalian bisa? Dirham Ya tentu saja tidak bisa. Kan listriknya sedang mati. Rina Logika dari mana itu Dit? Mati listrik begini kamu masih bisa menonton televisi. Mirna Aku tidak percaya kata-katamu! Budi Betul itu. Adit Tenang dulu, sabar-sabar. Biar aku jelaskan dulu. Kalian kan tidak bisa menonton televisi di rumah masing-masing, betul kan? Budi, Rina, Mirna, Dirham Jelas, kan sedang mati listrik. Adit memang betul sekarang sedang mati listrik dan televisi di rumah kalian tidak bisa hidup karenanya. Tapi pengecualian di rumahku ini, televisi tetap bisa ditonton walaupun sedang mati listrik. Rina benarkah yang kau katakan itu Dit? Dirham Kau tidak bohong kan? Budi Sulit dipercaya. Adit Kalau tidak percaya, kalian bisa ke rumahku sekarang. Biar kita bisa menonton televisi bersama-sama. Rina, Dirham, Budi, Mirna Baik, buktikan kata-katamu ya! [scads] Akhirnya Budi, Dirham, Mirna, dan Rina segera bergegas menuju rumah Adit untuk membuktikan perkataannya tersebut. setibanya di rumah Adit Adit Nah silahkan masuk! Budi Rumahmu gelap sama saja dengan rumahku Dit. Apa bisa menonton televisi kalau keadaannya begini? Dirham Iya Dit, aku jadi ragu. Mirna Gelap begini, sudah pasti listriknya tidak menyala. Iya kan Dit? Rina Sudahlahm ayo kita ke dalam! Budi Mencurigakan sekali. Adit He.. he. Ayo kita ke ruang tengah! Televisi ada di ruang itu. Kondisi rumah Adit tak jauh berbeda dengan kondisi rumah lainnya yang sedang mati listrik. Namun Adit dengan percaya dirinya hendak menunjukkan kebolehan televisi miliknya yang masih bisa ditonton meskipun sedang mati listrik. Adit Nah, ini dia televisiku yang tetap bisa ditonton meskipun sedang mati listrik. Dirham Ini… televisimu bukannya tidak menyala Dit? Budi Iya, di rumah kami pun kondisinya sama seperti di sini. Mirna Dasar bocah iseng, kau membohongi kami ya? Rina Dit, kamu tidak berbohong kan? Kau bilang televisimu tetap bisa ditonton walaupun sedang mati listrik? Adit Memang Iya. Rina Lalu, mana buktinya? Televisimu sama sekali tidak menyala. Dirham Betul itu. Adit Ha..ha. tertawa terbaha-bahak. Kalian ini mudah sekali ditipu ya. Kubilangkan televisiku tetap bisa ditonton meski sedang mati lampu. Memang betul kan? Tonton saja kalau kalian tidak percaya! Masih bisa ditonton kan? Ha…ha. Budi Maksudmu? Adit Iya, tonton saja televisiku yang masih dalam keadaan mati itu! Rina kamu mengerjai kami ya Dit? Kamu bilang televisimu tetap bisa menyala meski mati listrik? Adit Aku tidak pernah berkata begitu Rina. Yang ku katakan adalah televisi ku tetap bisa ditonton meski mati listrik. Benar kan? Kita masih bisa menonton televisi walaupun gelap begini. Ha..ha. Dirham ah, malas aku kau kerjai terus-terusan. Budi Aku pulang ya Dit. keluar rumah Adit dengan perasaan kesal Rina Sudahlah, ayo kita pulang! Kesal aku dibuat oleh Adit. Mirna Biarlah Tuhan yang membalasmu. Huh. Adit Maaf-maaf. Bercanda loh. masih sambil tertawa puas Akhirnya Rina, Budi, Mirna, dan Dirham pulang ke rumah mereka masing-masing dengan suasana hati yang kesal karena merasa telah dikerjai oleh Adit. CONTOH NASKAH DRAMA KOMEDI Siang itu lima sekawan yakni Danu, Dina, Dita, Didi, dan Dadang sepakat untuk mengerjakan tugas sepulang sekolah bersama. Dita “Nanti kita kerjakan tugas di tempat biasa ya teman-teman.” Didi “Di balai desa atau di rumah Danu?” Dita “Di balai desa saja.” Dina “Baiklah teman-teman, kalau begitu saya pulang ganti baju dan makan dulu baru saya ke balai desa.” Setelah mereka semua pulang ke rumah masing-masing dan jam menunjukkan pukul empat sore, Dina, Dita, dan Didi segera berangkat menuju balai desa. Hanya Danu yang tidak berangkat karena sepulang sekolah ia tertidur pulas dan lupa jika sudah sepakat mengerjakan tugas. *Sampai di balai desa* Didi “Danu mana ya? Sudah hampir jam lima dia tak kunjung datang.” Dina “Jangan-jangan dia lupa jika sekarang kita akan mengerjakan tugas?” Dita “Atau mungkin dia mengira kalau kita akan mengerjakan tugas di rumahnya. Sebaiknya kita ke rumahnya mungkin dia sudah menunggu kita.” Dadang “Mungkin dia ada urusan tetapi lupa memberitahu kita. Kita tunggu saja disini sembari menyelesaikan separuh tugas.” Mereka berempat mengerjakan tugas bersama terlebih dahulu sembari menunggu kedatangan Danu. Setelah jam tangan Dadang menunjukkan angka pukul 530 sore, terlihat dari jauh anak laki-laki terengah-engah berlari membawa tas. Didi “Tuh kan, Danu baru kemari.” Dina “Eh.. iya. Tetapi kenapa dia berlari seperti dikejar hantu dan memakai seragam sekolah?” Danu “Teman-teman? Sedang apa kalian sepagi ini di balai desa? Apa kalian tidak takut terlambat kesekolah?” Seketika Dita, Dina, Didi dan Dadang tertawa terbahak-bahak. Dita “Ini masih sore, Danu. Pasti kamu baru bangun tidur kan?” Dina “Makanya Dan, kita dilarang tidur sampai hampir petang.” Wajah Danu memerah disertai rasa malu dan menyesal. Contoh Naskah Drama Komedi 5 Orang Judul Preman Negeri Sampah Terdapat suatu negeri yang terdiri dari 10% oksigen dan 80 % sampah, juga 10% bahan lainnya, negeri itu dikenal dengan sebutan negeri sampah. Sampah mendonimasi sebagian besar negeri itu, jalan terhias sampah, bukit dari sampah, dan minuman dari air. Karena keadaanya yang sangat amat teramat mengenaskan, alhasil banyak orang yang menganggur disana. Pada suatu ketika, terdapat 2 ekor preman yang bernama Anton dan Joko yang sedang dilanda masalah. Apa masalahnya dan apa yang akan mereka lakukan? Kita langsung saja ke KTP! Anton “Jok, udah 1 minggu kita ga dapet penghasilan nih,” Joko ”Kita nyari kerjaan sampingan gimana?” Anton ”Boleh juga tuh. Apaan kerja sampinganya?” Joko ”Kita udahan dulu jadi preman, kita cari pekerjaan yang lebih mulia, yang lebih barokah, yang bisa ngebahagiain orang tua, kita jadi tukang palak aja gimana?” Anton ”Ya, sama aja,” Joko ”Jadi pencuri,” Anton ”Sama aja,” Joko ”Jadi penculik?” Anton ”Nah, itu baru pekerjaan laki sejati,” Joko ”Oke. Korban pertama, lu yang cari,” Anton ”Sip. Bisa diatur, nomi piro,” Joko ”Kan nanti kita dapet duit,” Anton ”Okeh,” pergi Setelah 1 jam 42 menit 1,867 detik. Akhirnya Anton datang kembali. Joko ”Lho, kok datang sendiri?” Anton ”Gue gagal, hampir aja digebukin,” Joko ”Kenapa bisa gagal?” Anton ”Tdi gue udah ngebidiknih. Wah kayaknya ini anak orang kayaknih, tapi dia sama bapaknya, jadi gue tunggu sampai bapaknya pergi’kan. Gue udah nunggu lamaaaa banget. Akhirnya gue samperin tuh bapak-bapak. Terus gue bilang Pak, boleh ga minggir sebentar, saya mau colik anak bapak’ gue udah bilang baik-baik malah mau dipukul!” Joko ”Ya, iyalah. Lu jangan bilang mau nyulik dong,” Anton ”Ya mending gue terus teranglah, daripada gue pura-pura jadi orang baik kayak orang digedung-gedung gede itu,” Joko ”Tapi kenapa ga langsung culik aja, langsung bet culik, udah selesai,” Anton ”Tadi gue udah kayak gitu, eh malah bapaknya yang keambil,” Joko ”Ada-ada aja, udah pergi cari mangsa lagi,” Anton ”Oke,” Beberapa detik kemudian datanglah orang lewat, setelah itu barulah Anton datang dengan seorang perempuan yang dibilang cantik ga, dibilang jelek iya *plak. Maksudnya cantik banget. Anton ”Ini bro,” Joko ”Bagus. Siapa namanya?” Susanti ”Susanti om,” Anton ”Jangan panggil om, panggil aja mba, maksudnya mas,” Joko ”Kamu anak orang kayak’kan?” Susanti ”Lho kok tahu?” Joko ”Keliatan dari lantainya. Nomor-nomor,” Susanti ”Nomor apa?” Joko ”Nomor sepatu, ya nomor telepone bapak kamu’lah. Jer, jer, siap-siap nelpon” Anton ”Oke,” ngambil hp Susanti ”08123456789,” Anton ”Wih, nomornya nomor ganteng. Oke,” menempelkan hp di telinga Anton ”Halo assalammu’alaikum. Passwordnya?” Joko ”Ga pake password otak udang rebus. Sini sama gue,” ngambil hp Joko ”Ini cara makenya gimana, ya?” Anton ”Tinggal ngomong aja otak-otak,” Joko ”Halo! Benar ini dengan bapaknya Susanti? Bapak sehat pa? Jadi gini pak, kebetulan anak bapak kami sandra, dan kami minta tebusannya. Tebusanya ga besar, Cuma 500 juta aja kok pa,” Anton ”Kegedean” mukul punggung Joko Anton ”Nanti makenya gimana?” Joko ”Jadi berapanih?” Anton ”Gue juga ga tahu. Kita tanya harga pasarannya aja gimana?” Joko ”Boleh juga tuh, harga pasarannya berapa neng?” Susanti ”Kok nanya ke saya, tanya ke yang lain dong,” Anton ”Pak pak pak. Sini sebentar pak,” manggil satpam Satpam ”Ada apa mas?” Anton ”Harga pasaran penculikan berapa ya pak? 500 juta dapet ga pak?” Satpam ”Nah ininih! ini bahayanih, ini ga benernih, lu itu jangan sembarangan ngasih harga, jangan sampai menjatuhkan harga pasar. Lo pikirin, lu kesini pake duit, makan pake duit, nelpon pake duit, belom lagi keluarga lu dirumah ngurusnya pake duit, sekarang ini harga-harga semuanya naik, keculi penghasilan rakyat. Coba sebutin tadi harganya berapa?” Joko ”500 juta,” Satpam ”Beeeuuh. Gocap aja cukup. Lu pikirin, kalo lo ketangkep terus digebukin nambah lagi biaya rumah sakit. Orang-orang di gedung itu kerjanya cuma nanda tangan sama tidur aja gajinya gede,” Joko ”Okelah. Makasih pak,” Satpam ”Semoga sukses, ya,” salaman pergi Joko ”Jadi harganya gocap pak,” Susanti ”Yaelah, masa harga gue gocap, naikin dikit dong,” Joko ”Ini udah harga mati,” Susanti ”200 juta aja gimana,” Anton ’Boleh juga’tuh,” Joko ”Terus buat apa kita nanya ke orang tadi? Tapi ga papalah. 200 jutanih, dil ya pak? Oke,” Anton ”Gimana?” Joko ”Tinggal nunggu hasil,” Anton ”Tapi, itu orang punya duit sampe 200 juta ga yah? Ntar dia minjem dulu, terus jadi lama kita nunggunya,” Joko ”Bener juga’sih, tapi udah terlanjut, jadi gapapalah,” Setelah 1,57 detik menunggu, akhirnya ayah Susanti pun datang dengan sejumlah uang. Bapak ”Nih!” ngasih uang” Joko ”Eits! Bentar dulu pak, bapak dapet uang ini dari mana? Masa cepet banget dapet uangnya. Jangan-jangan bapak koruptor ya. Jangan-jangan ini uang haramnih, maaf pak, uang haram kami ga nerima,” Bapak ”Enak aja uang haram! saya dapat uang ini dari sampah!” Anton ”Lho, kok bisa?” Bapak ”Ya saya daur ulang sampah, lalu jual, dapet uang deh,” Anton ”Kalo sampah masyarakat bisa didaur ulang pak?” Bapak ”Bisa dong,” Anton ”Kalau wajah saja?” Bapak ”Itu sudah permanen, ga bisa diubah,” Joko ”Berarti beloh dong kami kerja di tempat bapak?” Bapak ”Kalian jadi preman gara-gara ga ada lapangan kerjakan? Kalo gitu mulai sekarang kalian kerja sama saya,” Joko ”Siap pak, Akhirnya Anton dan Joko bekerja dengan bapak Susanti. Sampah menjadi berkurang, begitu juga dengan sampah masyarakat.
ContohNaskah Drama Teater 15 Pemain. 1. Ibu muna : orang yang sangat perduli kepada orang lain. 2. Pak Yanto : orang yang tegas dan selalu waspada. 3. Pak Budi (sopir bus) : orang yang ramah. 4. Bima : ketua kelas, selalu mendengar kan kata orang yang lebih tua.
Naskahsunda 6 urang pikaseurieun. 13 contoh naskah drama komedi persahabatan cinta 5 6 . Naskah drama bahasa sunda 6 orang singkat lucu, 21 10 2019 contoh dialog drama 6 orang end demikian contoh naskah drama 6 orang pemeran . Kali ini admin menulis percakapan bahasa sunda 6 orang tentang pendidikan.
ContohNaskah Drama Untuk 10 Orang Pemain Membuat naskah dialog drama untuk 10 orang pemain memang dibutuhkan kejelihan serta memerlukan sumber inspirasi yang baik, karena naskah drama untuk 10 orang pemain ini lazimnya akan berisikan banyak teks dialog sehingga proses pengerjaannya biasanya relatif memakan waktu. (tunggu update contoh naskah
Theinvitation is posted in all of the part in the ghost world. One day in the dark castle, there lived an old witch. She was chosen as the representative from the west part. She sat on the chair and drank a cup of coffee while was reading the invitation. The Witch : “Hmm, It’s a beautiful letter!”.
NaskahDrama Komedi 6 Orang Pemain; Teks Drama Beserta Unsur Intrinsiknya; Naskah Drama Komedi 4 Orang Pemain; Teks Drama Beserta Unsur Intrinsik; Naskah Drama Komedi 4 Orang Pemain Singkat; Apa Yang Dimaksud Dengan Naskah Drama; Teks Drama 8 Orang Pemain; Naskah Drama Komedi 14 Orang Pemain; Teks Drama 5 Orang Pemain;
ContohNaskah Drama dalam Bahasa Inggris. Romeo and Juliet merupakan kisah terkenal yang diketahui banyak orang. Dikarang oleh Shakespeare, pengarang Inggris ternama pada akhir abad ke-16, dan telah dipentaskan berkali-kali di sekolahan hingga panggung theatre profesional. PetrukSejauh mata memandang, sawah luas terbentang, tapi tidak sebidang tanah pun milikku. Padi aku yang tanam, juga aku yang ketam. Tapi tidak segenggam milikku. Bebek tiga puluh ekor, semuanya tukang bertelor. Tapi tidak juga sebutir adalah milikku. Badan hanya sebatang, hampir-hampir telanjang. dUUqfKa.
  • dzci1p5m7u.pages.dev/99
  • dzci1p5m7u.pages.dev/233
  • dzci1p5m7u.pages.dev/371
  • dzci1p5m7u.pages.dev/291
  • dzci1p5m7u.pages.dev/776
  • dzci1p5m7u.pages.dev/757
  • dzci1p5m7u.pages.dev/301
  • dzci1p5m7u.pages.dev/223
  • dzci1p5m7u.pages.dev/314
  • dzci1p5m7u.pages.dev/337
  • dzci1p5m7u.pages.dev/273
  • dzci1p5m7u.pages.dev/636
  • dzci1p5m7u.pages.dev/83
  • dzci1p5m7u.pages.dev/273
  • dzci1p5m7u.pages.dev/738
  • naskah drama 10 orang komedi